INDOSPORT.COM - Insiden tewasnya Jakmania di Bandung menurut Richard Ahmad merusak proses perdamaian.
Kabar duka kembali menghampiri sepak bola Indonesia. Pertandingan sarat gengsi antara Persib Bandung vs Persija Jakarta yang berlangsung pada Minggu (23/09/18) sore memakan korban.
Salah satu suporter Persija atau yang biasa disebut Jakmania harus meregang nyawanya saat sedang mendukung tim kebanggaannya. Ia dikeroyok oknum suporter Persib.
Mengetahui kejadian itu, mantan Ketua The Jakmania, Richard Ahmad turut berkomentar. Saat dihubungi INDOSPORT, ia mengaku sangat mengutuk insiden keji tersebut. Dirinya pun turut mengkritik panitia pelaksana pertandingan.
“Ya yang pasti saya mengutuk keras kejadian tersebut. Kita sudah wanti-wanti bahwa ini proses menginisiasi perdamaian tapi jatuh korban kembali,” ujar Richard.
“Saya juga mengkritik panpel yang katanya ada 4.000 personel tapi kalau kita lihat dari video, di pintu biru nggak ada satu pun personel keamanan."
"Karena dari pengeroyokan itu kan almarhum ini kan meninggalnya di tkp. Artinya tidak ada orang yang coba ingin menyelamatkan atau memisahkan,” tambahnya.
Richard pun menyayangkan kejadian ini terlebih pelakunya tidak mengenal batasan usia. Ia pun meminta asosiasi sepak bola Indonesia atau PSSI serta pemerintah dapat turut serta dalam menyelesaikan insiden terkait.
“Kalau dari hasil sementara pelaku ini kan bervariasi ya, dari yang udah tua yang mencotohkan tidak baik sampai anak umur belasan. Ini kan miris ya.”
“Jadi saya meminta federasi dan menpora untuk turun tangan terakit kejadian ini. Apakah memang sepak bola kita terus begini lalu mereka hanya berpangku tangan saja,” pungkasnya.
Penulis: Dimas Ramadhan Wicaksana.
Terus Ikuti Berita Olahraga dan Sepak Bola Serta Serba-serbi Liga Indonesia di INDOSPORT.