Liga Indonesia

Asprov DKI Jakarta Dukung Pernyataan Edy Rahmayadi

Rabu, 26 September 2018 18:15 WIB
Penulis: Luqman Nurhadi Arunanta | Editor: Matheus Elmerio Giovanni
 Copyright:

INDOSPORT.com – Akibat kasus meninggalnya Jakmania, Haringga Sirila, sejumlah pihak yang bertanggung jawab atas kerusuhan tersebut terancam sanksi berat.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Provinsi Sepak Bola Seluruh Indonesia (Asprov PSSI) DKI Jakarta, Aldi Karmawan, mengatakan bahwa manajemen klub seharusnya bertanggung jawab atas segala tindakan yang dilakukan oleh suporternya.

Tidak hanya sebatas pada suporter, Aldi menilai bahwa seluruh elemen klub, seperti pelatih dan pemain, juga termasuk dalam ruang lingkup yang harus diperhatikan oleh manajemen tim.

"Manajemen tim dalam hal ini harus bertanggung jawab atas tindakan pelatih, pemain, dan suporternya dalam setiap pertandingan-pertandingan yang berlangsung," kata Wakil Ketua Umum Asprov PSSI DKI Jakarta tersebut, Selasa (25/09/18), seperti diwartakan oleh Antara.

Aldi meminta kepada Komisi Disiplin PSSI untuk memberikan sanksi tegas kepada manajemen tim dari suporter klub yang terlibat dalam kasus meninggalnya Haringga. Ia juga turut berbelasungkawa atas meninggalnya Haringga dan meminta agar tidak terjadi lagi kasus serupa.

"Asprov PSSI DKI berbelasungkawa atas meninggalnya Haringga. Sepak bola haruslah menyatukan, bukan sebaliknya. Kami mengecam oknum pelaku, sekaligus mengimbau kepada semua pihak untuk menahan diri. Kita percayakan penyelesaian kasus ini kepada pihak yang berwenang," tutupnya.

Sebelumnya, Ketua PSSI, Edy Rahmayadi, menyebut tindakan suporter merupakan tanggung jawab dari pemerintah. Dalam acara Indonesia Lawyers Club di salah satu stasiun televisi swasta, Edy memberikan pernyataan jika pemerintah sebaiknya turut menciptakan kenyamanan para suporter saat menyaksikan laga kandang dan tandang.

"Jobdesk-nya PSSI tidak ada sampai pembinaan ke suporter. PSSI hanya membina sampai ke atlet, penyiapan atlet."

"Kehadiran pemerintah ini kalau dia bermain di pemprov, ya gubernurnya itu yang bertanggungjawab. Kalau mainnya di Malang, karena ada satu pemprov 2 klub di situ, Persebaya dan Arema, yang bertanggung jawab bupati di situ.

"Kenapa begitu? Orang Malang beda dengan Papua. Yang tahu sifat orang Malang ya Bupati Malang itu," ujar pria yang menjabat sebagai pembina klub PSMS Medan pula itu.

Ikut Terus Berita Sepak Bola Liga Indonesia dan Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT

61