Liga Indonesia

APPI: Pemain Anarkis Layak Dihukum Seberat-beratnya!

Selasa, 2 Oktober 2018 14:55 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Yohanes Ishak
© INDOSPORT/Petrus Manus Da' Yerimon
Ponaryo Astaman, ketua APPI. Copyright: © INDOSPORT/Petrus Manus Da' Yerimon
Ponaryo Astaman, ketua APPI.

INDOSPORT.COM - Ketua Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI), Ponaryo Astaman menyatakan setuju dengan keputusan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI yang menetapkan hukuman seberat-beratnya, apabila ada pemain yang terlibat kekerasan dalam sepak bola.

Menurut Ponaryo, pemain sepak bola yang ada di dalam lapangan adalah panutan bagi anak muda yang bercita-cita menggeluti dunia si kulit bundar. Untuk itu, setiap pemain profesional wajib menjaga attitude-nya.

"Pemain yang anarkis layak dihukum seberat-beratnya dari komdis tanpa lihat dia siapa. Ini harus dijadikan teladan, karena pemain profesional itu cerminan bagi anak muda," katanya.

Pernyataan Ponaryo tersebut tidak lepas dari aksi kurang terpuji yang ditunjukan sejumlah pemain Persiwa Wamena pada pertengahan bulan lalu.

Saat itu, pemain Persiwa melakukan pemukulan terhadap wasit saat pertandingan Liga 2, melawan Persegres Gresik United, Sabtu (15/09/18) lalu.

© Istimewa
Logo Liga 2 2018. Copyright: IstimewaLogo Liga 2 2018.

Akibat kejadian itu, Komdis PSSI lantas memberikan hukuman berat pada sejumlah pemain Persiwa. Kapten tim, Aldo Claudio dilarang terlibat dalam kegiatan sepak bola di lingkungan PSSI seumur hidup.

Tak hanya itu, Komdis PSSI juga memberikan hukuman berat larangan bermain selama setahun kepada enam pemain Persiwa lainnya yakni, Abdul Haris Tuakia, Andreas C. Ado, Darus Ruspandi, Adek Edo Kurnia C, Hobert Robert E, dan Ryan Ardhiansyah. 

Ironisnya, ketujuh pemain Persiwa yang dicekal tersebut adalah anak-anak berbakat yang tergabung di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mahasiswa (PPLM). Usia mereka masih 20 tahun dan memiliki masa depan yang cerah di sepak bola nasional.

Terus ikuti berita sepak bola dan berita olahraga di INDOSPORT.COM