Liga Champions

Neymar Ngamuk Usai PSG Dikalahkan Man United, Tuchel Beri Pembelaan

Kamis, 7 Maret 2019 14:30 WIB
Penulis: Arif Budi Setyanto | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© INDOSPORT
Thomas Tuchel Copyright: © INDOSPORT
Thomas Tuchel

INDOSPORT.COM - Pelatih klub sepak bola Paris Saint-Germain (PSG), Thomas Tuchel memberikan pembelaan terhadap Neymar yang ngamuk dan berkata kasar usai timnya kalah 1-3 dari Manchester United pada leg kedua 16 besar Liga Champions 2018/19 di Parc des Princes, Kamis (07/03/19) dini hari WIB. 

Dampak kekalahan tersebut, PSG harus tersingkir di Liga Champions 2018/19 karena mereka kalah produktiviatas gol tandang dari Manchester United, meski total agregat sama kuat 3-3.

Tersingkirnya PSG dari kompetisi Liga Champions ini ternyata memicu kemarahan dari Neymar. Pemain Timnas Brasil tersebut menyoroti kontroversi penalti yang didapatkan Manchester United di menit-menit akhir pertandingan.

Wasit yang memimpin laga antara PSG vs Manchester United, Damir Skomina memberikan hadiah penalti kepada Setan Merah karena Presnel Kimpembe dinilai melakukan handball usai ia melihat tayangan ulang melalui VAR.

Mendapatkan hadiah penalti, Marcus Rashford yang menjadi algojo tak menyia-nyiakan kesempatan emas tersebut untuk membawa Manchester United lolos ke babak 8 besar Liga Champions 2018/19.

"Ini memalukan. Mereka menempatkan 4 orang yang tidak mengerti sepak bola dan memberikan keputusan dalam gerak lambat. Itu aneh, bagamana orang itu meletakkan tangan di punggungnya? Sialan," tulis Neymar di unggahan Instagram Story menanggapi keputusan wasit.

© Instagram
unggahan Neymar ynag kecewa dengan keputusan VAR Copyright: Instagramunggahan Neymar yang kecewa dengan keputusan VAR

Mengetahui pemainnya memberikan reaksi berlebihan, Tuchel kemudian memberi pembelaan untuk Neymar. Tuchel meyadari bahwa tulisan Neymar itu adalah reaksi yang keras.

"Sangat jelas itu reaksi yang kasar. Terkadang setelah pertarungan besar, Anda akan menggunakan kata-kata dan reaksi yang emosional. Tetapi dalam beberapa jam kamu mungkin akan menarik kembali kata-kata tersebut," ucap Tuchel dikutip dari The Independent.

Mantan pelatih Borussia Dortmund itu pun menyadari kemarahan Neymar muncul karena dirinya sangat ingin bermain kembali dengan PSG di babak 8 besar Liga Champions, tapi harapan itu pupus karena mereka harus tersingkir secara menyaitkan.

"Dia (Neymar) ingin bermain kembali bersama kita di perempatfinal dan dia sangat khawatir dalam setiap laga yang kita mainkan, jadi jangan terlalu keras padanya," tambahnya.

"Saya tidak akan menafsirkan penggunaan kata-kata Neymar secara berlebihan. Di tengah panasnya momen itu, reaksi itu terjadi sangat cepat untuk disampaikan di media sosial melaui smartphone," tegas Tuchel.

Berkat hasil ini, The Red Devils menjadi tim pertama dalam sejarah Liga Champions yang berhasil melaju ke babak berikutnya usai kalah dua gol atau lebih di kandang pada leg pertama.

Selain itu, Manchester United adalah tim Inggris kedua yang memastikan diri lolos ke babak 8 besar Liga Champions 2018/19 menyusul langkah Tottenham Hotspur. 

Ikuti Terus Perkembangan Sepak Bola Liga Champions dan Berita Olahraga lainnya di INDOSPORT.COM