Liga Indonesia

Eksklusif! Klarifikasi Bima Sakti Soal Uang Sogokan Timnas Indonesia U-16

Minggu, 26 Mei 2019 18:45 WIB
Penulis: Alfia Nurul Fadilla, Ridi Fadhilah Khan | Editor: Indra Citra Sena
© INDOSPORT/Arif Rahman
Bima Sakti hadir di laga Persib U-16 vs Barito Putera U-16 di Stadion Sport Jabar Arcamanik. Copyright: © INDOSPORT/Arif Rahman
Bima Sakti hadir di laga Persib U-16 vs Barito Putera U-16 di Stadion Sport Jabar Arcamanik.

INDSOPORT.COM - Beberapa hari lalu, kabar mengejutkan datang dari seleksi Timnas Indonesia U-16. Nama Tristan Alif yang digadang-gadang akan terpilih justru dipulangkan oleh pelatih Bima Sakti. 

Tak lama kemudian, dunia maya dihebohkan dengan unggahan ibu Tristan Alif, Irma Lasano, yang seolah-olah menyindir pencoretan anaknya. Belakangan sudah diklarifikasi bahwa hal tersebut tidak ada kaitannya dengan sang putra, tapi isu terlanjur menyebar.

Berselang beberapa hari, giliran Bima Sakti yang memberikan klarifikasi saat dijumpai INDOSPORT usai memimpin latihan timnas Indonesia U-16 di lapangan PSSI Youth Center, Sawangan, Depok

Bima menuturkan bahwa dirinya sempat sedih dengan munculnya stigma buruk setelah kabar tersebut menyeruak. Ia merasa tak nyaman dengan tuduhan penggunaan uang di timnas U-16 dan meminta siapa pun yang menuduh untuk segera menyodorkan bukti-bukti bila praktik itu memang benar ada. 

"Ya mungkin ini saya juga ingin mengklarifikasi ya. Saya terus terang sempat sedih juga karena kalau ada anggapan bahwa untuk menjadi pemain nasional harus pakai nyogok-nyogok," ujar Bima.

"Sejujurnya kami juga merasa kurang nyaman juga dengan anggapan semacam itu. Kalau memang ada ya silakan saja dibuktikan," ungkapnya,

Menurut Bima, setiap pelatih harus objektif dalam memilih pemain, baik dari segi kualitas maupun kerja keras. Baginya, yang terpenting dari segalanya adalah kualitas dari sang pemain itu sendiri. 

"Karena memang di sini harus objektif. Kami memilih pemain yang berprestasi karena memang berkualitas, pekerja keras, dan relijius, dalam artian doa mereka juga bagus," tuturnya.

"Jadi mungkin yang saya pilih sekarang inilah yang terbaik, dan mereka yang tak terpilih bukan berarti jelek begitu, tapi memang saya menganggap sekarang kami butuh 28 pemain," tandasnya.