Liga Indonesia

Usai Konsultasi dengan FIFA, PSSI Batal gunakan VAR di Liga 1

Senin, 17 Juni 2019 18:39 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Getty Images
Liga 1 VAR (Video assistant referee) Copyright: © Getty Images
Liga 1 VAR (Video assistant referee)

INDOSPORT.COM - Penggunaan Video Assitant Referee (VAR) di Liga 1 sepertinya urung terlaksana. Hal ini karena penggunaan VAR masih membutuhkan waktu panjang.

Penggunaan VAR di kancah Liga 1 memang sempat digaungkan. PSSI selaku induk federasi sepak bola Indonesia menginstruksikan PT LIB selaku operator untuk menggunakan VAR.

Namun, kini hal itu urung terjadi. Dikatakan Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria bahwa penggunaan VAR membutuhkan banyak tahapan.

Terlebih, setelah berkonsultasi dengan FIFA, ia meyakini bahwa membutuhkan persiapan 1,5 tahun untuk menggunakan VAR. Selain itu, ada 18 kriteria yang harus dipenuhi sesuai dengan badan asosiasi sepakbola internasional (IFAB).  

"Coba dipahami, download macam-macam. Pada bukunya IFAB itu ada step yang harus dipenuhi. Itu minimal mereka harus ada tiga operator di balik layar, yaitu dua di antaranya harus wasit yang sudah berlatih soal VAR dan kemudian ada wasit [tidak harus berlisensi FIFA] yang memang sudah dilatih dalam hal penggunaaan alat komunikasi yang terhubung dengan VAR," kata Tisha.

Tisha menambahkan, bahwa penerapkan VAR juga penggunaan wasit harus ditambah. Tak bisa sembaranggan pula wasit yang mengoperasikan VAR.
 
"Jadi dalam satu laga saja kita minimal butuh 4 wasit. Ada cadangan 1 untuk asisten wasit. Dengan VAR, tambah di belakang dua wasit. Jadi harus ada 7 wasit per laga yang sudah dilatih selama kurang lebih 6 sampai 8 bulan oleh FIFA," tambahnya.

Oleh karena itu, Tisha mengatakan bakal melakukan pelatihan terhadap wasit tanah air tentang VAR. Ia menginginkan seluruh pengadil lapangan mengerti dengan seutuhnya ketika menjalankan teknologi tersebut.

"Iya betul, tahun ini kami akan adakan kursus untuk wasit-wasit tentang VAR," tutup Tisha.

Wacana penggunaan VAR di Liga Indonesia memang sempat menuai beragam komentar. Contohnya, kubu Persipura yang menilai sebaiknya operator liga melunasi utang terlebih dahulu kepada klub.

Menerapkan VAR di liga Indonesia memang perlu perencanaan matang, karena berkaitan dengan hal teknis maupun nonteknis. Apalagi, dana yang harus dikeluarkan tidak sedikit.