In-depth

Semen Padang dan Tanah Papua, Hubungan Harmonis yang Tak Banyak Diketahui

Jumat, 28 Juni 2019 10:24 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© PapuaGoal - WordPress.com/http://pialapresiden.id/Eli Suhaeli/INDOSPORT
Semen Padang jadi pelabuhan para pemain Papua. Copyright: © PapuaGoal - WordPress.com/http://pialapresiden.id/Eli Suhaeli/INDOSPORT
Semen Padang jadi pelabuhan para pemain Papua.

INDOSPORT.COM - Suporter klub di Eropa mungkin tak akan pernah tahu betapa 'gilanya' perjalanan yang harus ditempuh Semen Padang untuk bertandang melawan Perseru Serui.

Dalam satu pertandingan tersebut, Semen Padang harus menempuh jarak sampai 6.700 kilometer. Jarak tersebut sama seperti tim Inggris yang harus bertanding ke ujung Eropa Timur. 

Jarak itu masih bisa bertambah hampir 1.000 kilometer jika Semen Padang bermain melawan Persipura Jayapura di Stadion Mandala. 

Walau terpisah jarak yang begitu jauh, siapa sangka ternyata Semen Padang memiliki ikatan erat dengan Tanah Papua. Selama bertahun-tahun, mereka rutin membesarkan nama sejumlah pesepak bola asal Pulau Cenderawasih. 

Semen Padang merupakan tim yang melambungkan bintang-bintang kebanggaan Papua, mulai dari Elie Aiboy, Erol Iba, Titus Bonai, sampai Vendry Mofu. 

Cinta Lama Elie Aiboy 

Jika diibaratkan pacaran, maka hubungan Elie Aiboy dengan Semen Padang bagaikan 'Cinta Lama yang Bersemi Kembali'. Namanya mulai dikenal di jagat sepak bola nasional saat memperkuat tim ini pada periode 1999-2002. 

Di Semen Padang, Elie yang masih remaja dan baru akan memasuki usia 20 tahun mengembangkan kariernya sebagai salah satu gelandang muda menjanjikan kala itu. 

Selama tiga tahun membela Semen Padang, Elie bermain sebanyak 58 kali dan mencetak 12 gol. Pada 2003, Elie memutuskan untuk bergabung dengan Persija Jakarta. 

Persija jadi awal petualangan Elie Aiboy di klub-klub Indonesia. Selepas dari Persija, Elie main di Arema, PSMS Medan, sampai Persidafon. 

Namun, tak ada yang sesukses saat ia hijrah ke klub Negeri Jiran, Selangor FA, pada 2005-2007 dan 2008-2009. Ketika kariernya seperti mulai meredup, cinta lama Elie ke Semen Padang ternyata mulai bersemi kembali. 

Seakan tak bisa melupakan atmosfer Stadion Haji Agus Salim, Elie pun memutuskan balik ke Semen Padang pada 2010, atau saat usianya memasuki kepala tiga.

Siapa sangka, kematangan yang dimiliki mampu berkontribusi bagi kesuksesan Semen Padang menjuarai Liga Primer Indonesia (LPI) 2011/12 dan Community Shield 2013. Ia juga berandil meloloskan tim ke perempat final Piala AFC 2013. 

Kisah 'Pengkhianatan' Vendry Mofu

Dari Elie Aiboy berlanjut ke Vendry Mofu yang notabene salah satu pemain Papua yang cukup lama membela Semen Padang. Sama Seperti Elie, Vendry membela Semen Padang dalam dua termin berbeda, yakni 2010-2013 dan 2014-2017. 

Vendry Mofu muda menjadi andalan Semen Padang dalam menjuarai LPI 2011/12 dan Community Shield 2013. Kala itu gelandang serang kelahiran Wamena ini tampil dalam 87 laga dan mencetak 12 gol. 

Catatan ini membuat Sriwijaya FC tertarik untuk mendatangkan Vendry semusim setelahnya. Namun, hanya semusim di Palembang, Vendry balik ke Semen Padang. 

Vendry Mofu dan Semen Padang bagaikan dua hal yang tak bisa dipisahkan. Akan tetapi hal itu terhenti usai Semen Padang mengalami degradasi ke Liga 2. 

Terdegradasi ke Liga 2 lantaran tak sanggup bersaing di Liga 1 2017, Semen Padang harus menelan pil pahit setelah kehilangan beberapa pilar andalannya, termasuk Vendry Mofu. 

Namun, kepergian Vendry Mofu yang telah enam tahun main di Padang itu memberikan kesan buruk bagi manajer tim kala itu, Win Bernadino. Sebabnya, dia pergi tanpa izin ketika latihan selama dua bulan.

Vendry sendiri tak berkenan untuk bertahan bersama Semen Padang yang terdegradasi. Dia memilih untuk bergabung dengan tim juara bertahan, Bhayangkara FC, hingga saat ini. 

Fridolin Yoku

Kebersamaan Semen Padang dengan pemain Papua sendiri tak terhenti pada Vendry Mofu. Saat ini di Tim Kabau Sirah ada sosok pemuda Papua bernama Fridolin Yoku. 

Masih berusia 22 tahun, Fridolin Yoku belakangan menjadi gelandang andalan Semen Padang di Shopee Liga 1 2019. Perkembangannya memang tergolong pesat.

Awalnya, Fridolin didatangkan untuk tim U-21. Dia tak butuh waktu lama untuk promosi ke tim senior. Jika terus mejaga performanya, bukan tak mungkin ia akan menjadi 'The Next Elie Aiboy' di Semen Padang

1