Liga Indonesia

Gagal Curi Poin dari PSMS Medan, Ini Dalih Pelatih Perserang

Minggu, 7 Juli 2019 08:21 WIB
Editor: Lanjar Wiratri
© Aldi Aulia Anwar/INDOSPORT
Pelatih Perserang Serang Jaya Hartono saat memimpin anak asuhannya Official Training (OT) di Stadion Teladan, Medan, Jumat (05/07/2019) sore. Foto: Aldi Aulia Anwar/INDOSPORT Copyright: © Aldi Aulia Anwar/INDOSPORT
Pelatih Perserang Serang Jaya Hartono saat memimpin anak asuhannya Official Training (OT) di Stadion Teladan, Medan, Jumat (05/07/2019) sore. Foto: Aldi Aulia Anwar/INDOSPORT

INDOSPORT.COM - Perserang Serang kembali gagal meraup poin dalam lawatan mereka di pulau Sumatera. Usai takluk 2-1 atas Persiraja kemarin, kali ini Perserang kembali harus takluk atas tuan rumah PSMS Medan.

Bermain di Stadion Teladan, Medan, Sabtu (6/7/2019) sore, dalam lanjutan pekan ke-4 Liga 2 Indonesia 2019 wilayah Barat, tim berjuluk Singa Ndaru itu harus mengakui keunggulan tuan rumah 3-2.

Dua gol Perserang dicetak Hari Habrian (6' dan 67'). Sedangkan gol tuan rumah dicetak lewat dua gol Eki Fauji Saputra (46' dan 57') dan Ilham Fathoni (55').

Pelatih Perserang, Jaya Hartono menyebut, pertandingan hari berjalan menarik dan kedua tim saling menyerang satu sama lain, terutama di babak kedua.

"Memasuki babak kedua, kami dikejutkan dengan gol yang begitu cepat. Sehingga pemain sedikit down. Dan tidak punya percaya diri lagi," kata Jaya dalam temu pers usai pertandingan.

Karena gol cepat tersebut, ucap Jaya, anak asuhannya langsung tertekan dan kubu tuan rumah mampu unggul hingga mencetak tiga gol langsung dalam waktu kurang lebih 11 menit.

"Setelah itu kami bisa memperkecil ketertinggalan dan berhasil bangkit dari tekanan dan kami memiliki peluang untuk mencetak gol lagi. Tapi waktu sudah tidak memungkinkan lagi untuk mengejar gol lagi," ujarnya.

Hal senada juga dilontarkan pemain Perserang, Idang Novriza Ali. Ia menyebut permainan timnya sangat bagus di babak pertama. Namun karena gol cepat penyeimbang di babak kedua lawan mereka menjadi down.

"Tapi  itulah sepak bola itu. Tidak bisa diprediksi. Di menit awal babak kedua kita kecolongan. Dari gol itu lah kita mulai tertekan. Kita juga merasakan di lapangan bahwa kita bisa mencetak satu gol lagi. Tapi ya itulah sepakbola, siapa yang siap dilapangan itulah yang menang," sebut Idang.

Penulis: Aldi Aulia Anwar