INDOSPORT.COM - Kinerja Polda Sulsel tengah disoroti setelah leg kedua Final Kratingdaeng Piala Indonesia antara PSM Makassar vs Persija Jakarta yang sedianya digelar di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Minggu (28/7/2019) lalu, ditunda akibat tim tamu menilai kondisi keamanan tidak kondusif.
Merasa menjadi orang yang paling bertanggungjawab dari segi pengamanan, Kapolda Sulsel, Irjen Pol Drs. H. Hamidin tidak ingin mengulang kesalahan yang sama. Ia pun telah menyusun sistem pengamanan yang lebih baik lagi.
"Kejadian kemarin tidak boleh lagi terjadi. Jadi saya minta begitu semua pemain terkumpul maka anggota intel kami juga melakukan pengawasan," ungkap Kapolda Sulsel pada Rapat Koordinasi Pengamanan di Aula Mapolrestabes Makassar, Rabu (31/07/19).
"Apa pun yang mereka (PSM Makassar dan Persija Jakarta) lakukan harus kami tahu. Intel mulai mengecek segala perizinan dimana perizininan tersebut harus dikeluarkan dari kami, kalau belum akan dipanggil panitianya untuk mengajukan izin," tegas Kapolda Sulsel.
Mantan Kapolres Metro Jakarta Pusat ini juga tidak segan-segan mengawal kedua tim dengan satuan patroli lengkap. Bahkan jika masih dinilai kurang, Irjen Pol Hamidin akan meminta bantuan TNI untuk menjalankan pengamanan.
"Kalau ada kejadian seperti kemarin (penyerangan bus) maka harus dikawal maksimal. Mereka (Persija Jakarta) harus menggunakan bus milik Polri dan dikawal dengan patroli lengkap, seperti Patmor (Patroli Motor), Patra (Patroli Trail), dan Patroli dari Brimob," tutur Hamidin.
"Kalau perlu minta bantu TNI untuk sama-sama mengamankan ini. Jadi MoU antara Kapolri dengan Panglima TNI sudah disepakati apabila kegiatan massa kami bisa minta bantuan TNI," tandas Perwira Tinggi Polri ini.
Leg kedua Final Kratingdaeng Piala Indonesia telah dijadwal ulang oleh PSSI selaku operator pada Selasa (06/08/19) nanti di Stadion Andi Mattalatta, Makassar.