Liga Indonesia

Akui Ada Kesalahan, Simon McMenemy Pinta Pemain Indonesia Move On

Rabu, 11 September 2019 00:52 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Simon McMenemy (tengah) bersama tim pelatih Timnas Indonesia di pinggir lapangan saat lagu kebangsaan Indonesia Raya dinyanyikan, Selasa (10/09/2019). Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Simon McMenemy (tengah) bersama tim pelatih Timnas Indonesia di pinggir lapangan saat lagu kebangsaan Indonesia Raya dinyanyikan, Selasa (10/09/2019).

INDOSPORT.COM - Pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy, meminta para pemainnya move on usai kalah dari Thailand dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2022.

Timnas Indonesia meraih hasil minor saat menjamu Thailand di pertandingan kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022. Bermain di Stadion Gelora Bung Karno, tuan rumah takluk dengan skor 0-3.

Timnas Indonesia hanya mampu menahan imbang Thailand di babak pertama. Di babak kedua, Garuda seakan hancur lebur dipermainkan Thailand. 

Tak ayal, tiga gol bersarang ke gawang Andritany. Menanggapi hal ini, Simon McMenemy selaku pelatih mengaku ada kesalahan dalam timnya.

"Kami mulai dengan kepercayaan bagus babak pertama bagus, kami lebih defensif babak pertama, lalu babak kedua ada kesalahan yang membuat kalah," kata Simon selepas laga.

"Ada tiga atau empat kesalahan individu. Sedangkan di level internasional, kesalahan kecil bisa jadi masalah besar dan buat sangat frustasi," jelas Simon.

Meski demikian, Simon meminta anak asuhnya tak terlalu terlarut. Dia ingin pemainnya segera move on dan bangkit.

"Memang ada tiga/empat peluang tapi gak cetak gol. Hasil ini susah diterima tapi harus move on melangkah ke depan," tegas Simon.

"Terlebih, Thailand tim yang datang dengan dua pemain terbaik main di liga Jepang. Mereka bagus. Kita kalah lawan Malaysia padahal kita hampir sepanjang laga main bagus. Setelahnya, dalam empat hari harus bangkit lawan Thailand. Thailand tim besar harus disesuaikan ekpestasi dengan realita yang ada," tutup Simon McMenemy.