Liga Indonesia

Pelatih PSIS Takut Lisensi Kepelatihannya Dicabut FIFA dan AFC, Kok Bisa?

Senin, 23 September 2019 19:55 WIB
Penulis: Alvin Syaptia Pratama | Editor: Indra Citra Sena
© Alvin Syaptia Pratama/INDOSPORT
Pelatih PSIS Semarang, Bambang Nurdiansyah, saat menghadiri sesi konferensi pers sebelum melawan Persebaya Surabaya. Copyright: © Alvin Syaptia Pratama/INDOSPORT
Pelatih PSIS Semarang, Bambang Nurdiansyah, saat menghadiri sesi konferensi pers sebelum melawan Persebaya Surabaya.

INDOSPORT.COM - Pelatih PSIS Semarang, Bambang Nurdiansyah, khawatir soal kabut asap yang kini melanda wilayah Palangkaraya. Dia bakalan memimpin timnya menghadapi Kalteng Putra dalam lanjutan Shopee Liga 1 2019 di Stadion Tuah Pahoe, Selasa (24/9/19), besok sore.

Menurut mantan pelatih Cilegon United tersebut, kabut asap sangat mengganggu persiapan PSIS dan ditakutkan akan mengganggu kesehatan para pemainnya saat berlaga di atas lapangan.

“Asap ini menjadi masalah. Semoga wasit di sini juga mungkin bisa mempertimbangkan. Pertandingan yang normal saja masih ada pemain gagal jantung langsung mati di lapangan,” ujar Bambang Nurdiansyah dalam jumpa pers di Ruang Media Stadion Tuah Pahoe, Senin (23/9/19).

“Ijazah saya ini internasional, latihan saja kalau misal FIFA dan AFC tahu ada pemain yang mati, sertifikat saya bisa saja dicabut,” keluhnya soal kondisi Kota Palangkaraya yang masih diselimuti kabut asap.

Bambang Nurdiansyah juga mengingatkan, andaikan pertandingan tetap digelar, paling tidak tim dokter harus siap siaga mengingat kondisi cuaca yang sangat tidak bersahabat.

Banur, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa PSIS Semarang sebenarnya sangat siap meladeni Kalteng Putra. Namun, kabut asap tampak masih cukup tebal sehingga mantan pemain timnas Indonesia era 1980-an ini mencemaskan keselamatan para pemain yang bertanding.

“Mohon maaf ini, bukannya kami tidak mau bertanding. Coba dihargai para pemain karena mereka juga punya keluarga,” pungkas Banur yang meminta pihak terkait mempertimbangkan laga besok sore.

Beberapa wilayah di Indonesia memang tengah dilanda bencana kabut asap yang cukup tebal. Selain Kalteng, wilayah lain seperti Riau, Jambi, dan Sumatra Selatan juga terserang sehingga aktivitas warga setempat terganggu.