In-depth

Evaluasi Laga Debut Edson Tavares: Penyelesaian Akhir Loyo, Kendor Usai Unggul

Rabu, 16 Oktober 2019 18:47 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Edson Tavares akhirnya menjalani debutnya sebagi pelatih baru Persija Jakarta di kabcah Liga 1 2019. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Edson Tavares akhirnya menjalani debutnya sebagi pelatih baru Persija Jakarta di kabcah Liga 1 2019.

INDOSPORT.COM - Meski melakukan sejumlah perubahan positif, namun Edson Tavares masih belum sanggup menghindarkan Persija Jakarta dari kekalahan di laga debutnya melatih. 

Persija Jakarta mengalami kekalahan tragis dari Semen Padang dalam pertandingan tunda pekan ke-10 Liga 1 2019 yang berlangsung di Stadion Patriot Candrabaga, Rabu (16/10/19).

Bermain kandang di Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi dalam laga tunda pekan ke-10 Liga 1 2019, Persija kalah dengan skor 2-1. 

Laga melawan Semen Padang disambut antusias oleh Persija karena menjadi laga debut pelatih anyar mereka, Edson Tavares. 

Persija pun langsung membuka laga dengan menekan pertahanan Semen Padang. Sejumlah peluang berhasil mereka ciptakan, terutama dari pergerakan dua sayap. 

Sayang, belum ada peluang mampu dimanfaatkan. Pada menit ke-16, Persija mendapat hadiah penalti usai Heri Susanto dijatuhkan Muhammad Rifki. Marko Simic yang jadi eksekutor sukses menjalankan tugasnya. 

Keunggulan tersebut mampu membuat Persija Jakarta lebih percaya diri menjalani pertandingan di babak pertama. Namun Semen Padang juga tak mau kalah bermain terbuka dan mendapatkan beberapa peluang.

Edson Tavares sendiri tidak banyak melakukan perombakan formasi dari tim yang dipegang oleh Julio Banuelos. Edson masih memilih formasi 4-3-3 sebagai pakem dengan mengandalkan Riko simanjuntak di sayap kanan, Marko Simic di penyerang tengah, dan Heri Susanto di sayap kiri. 

Sampai pertengahan hingga akhir babak pertama, semua berjalan cukup lancar bagi Persija. Namun segalanya berubah ketika babak kedua. 

Berstatus sebagai tim juru kunci ternyata tak membuat Semen Padang bermain minder. Pelatih Kabau Sirah, Eduardo Almeida, melakukan pergantian dengan memasukkan Vendri Mofu pada menit 53'. 

Pergantian ini terbukti efektif. Empat menit berselang, Mofu mencetak gol penyama kedudukan. Gol penyama Mofu pun seakan menenggelamkan Persija. 

Persija sebetulnya merespon ketertinggalan dengan tepat, yaitu tampil menekan sampi ujung laga. Edson Tavares juga memperbaiki kreatifitas di tim Persija dengan menekan dari sisi tengah dan umpan-umpan jauh. 

Sayang, penyelesaian akhir Persija masih buruk. Sejumlah peluang di penghujung laga gagal dimanfaatkan Macan Kemayoran.  

Sedikit berbeda dengan Banuelos, Edson Tavares mulai menambah serangan dari lini tengah, namun ketiadaan playmaker flamboyan seperti Bruno Matos, membuat serangan Persija terasa percuma.

Alih-alih mencari gol kedua, Persija justru kebobolan di babak injury time. Tentu ini sangat menyesakkan. 

Bagi Persija, kebobolan di menit akhir bukan hal baru. Sepanjang musim ini, Persija berkali-kali kehilangan poin berkat lengah di menit-menit akhir. 

Secara keseluruhan, Persija memeragakan sepak bola menyerang seperti yang biasa mereka sajikan. Sayang, kurangnya kreatifitas serta buruknya penyelesaian akhir membuat mereka kesulitan mencetak gol. 

Hal ini diperparah dengan kendornya barisan pertahanan di penghujung laga. Edson Tavares wajib melakukan perbaikan terhadap konstentrasi pemainnya di penghujung laga. Tavares juga harus mencari solusi penyelesaian akhir yang buruk.

Perubahan pun harus diciptakan Tavares secepatnya karena Persija Jakarta saat ini tengah membutuhkan poin agar bisa keluar dari zona degradasi.