Liga Indonesia

Apa Kabar Harry Salisbury? Mantan Langganan Eksekutor Bola Mati PSIS

Selasa, 12 November 2019 15:58 WIB
Penulis: Alvin Syaptia Pratama | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Dok Pribadi Harry
Publik pecinta PSIS Semarang tentunya masih ingat dengan sosok Harry Salisbury. Pemain yang identik dengan kaki kirinya ini pernah menjadi spesialis bola mati. Copyright: © Dok Pribadi Harry
Publik pecinta PSIS Semarang tentunya masih ingat dengan sosok Harry Salisbury. Pemain yang identik dengan kaki kirinya ini pernah menjadi spesialis bola mati.

INDOSPORT.COM – Publik pecinta sepak bola PSIS Semarang tentunya masih ingat dengan sosok Harry Salisbury. Pemain yang identik dengan kaki kirinya ini pernah menjadi spesialis eksekutor bola mati klub Laskar Mahesa Jenar di tahun 2005-2007.

Bahkan kaki kiri Harry Salisbury ini pernah menjadi penentu kemenangan PSIS saat menjadi juara 3 Liga Indonesia tahun 2005. Momen itupun tak pernah dilupakan oleh pemain yang dulu mengenakan nomor 17 di tim asal Ibukota Jawa Tengah tersebut.

Setelah pensiun menjadi pemain sepak bola pada 2012 lalu, kini Harry dan keluarganya tinggal di Cibubur untuk membantu bisnis keluarganya yang memiliki sebuah rumah sakit.

“Kabar saya Alhamdulillah baik, kini saya tinggal di Cibubur dan memiliki kesibukan membantu bisnis keluarga di rumah sakit. Selain itu saya juga sibuk mengantar anak sekolah di SSB,” ujarnya kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT, Selasa (12/11/2019).

Harry pun memiliki keinginan suatu saat nanti anaknya yakni Keano bisa meneruskan bakat sepak bola ayahnya untuk menjadi pesepak bola profesional.

“Saya ingin anak saya jadi pemain sepak bola profesional, maka saya terus memberi dukungan dan selalu menyempatkan anak saya untuk berlatih,” tuturnya.

Pria yang kini berusia 41 tahun tersebut juga lantas menceritakan bahwa anaknya baru saja menyabet gelar juara saat mengikuti turnamen di Singapura beberapa waktu lalu. Ia pun lantas memberi anaknya sepasang sepatu baru sebagai wujud apresiasi.

Di tengah kesibukannya mengurus bisnis rumah sakit milik keluarga dan mengantar anaknya mengikuti sekolah sepak bola, Harry ternyata masih menyempatkan diri untuk menonton PSIS bermain di kompetisi Shopee Liga 1 2019.

“Masih dong, masih ngikutin PSIS main. Tetapi saya pikir PSIS sekarang fighting spiritnya kurang karena mungkin mainnya tidak di Stadion Jatidiri, mungkin ya,” beber Harry.

“Mungkin kalau sudah main di Jatidiri permainannya akan berbeda, atmosfer Jatidiri itu luar biasa setiap Panser Biru dan Snex mendukung, saya merasakannya sendiri saat masih main di sana,” kenangnya.

Ia pun juga mendoakan supaya PSIS tetap bertahan di Liga 1 musim depan supaya saat Stadion Jatidiri jadi para penggawa Laskar Mahesa Jenar masih berada di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

Sebagai tambahan informasi, Harry Salisbury memperkuat PSIS di tahun 2005 hingga 2007. Selama kurang lebih tiga musim membela Laskar Mahesa Jenar, ia berhasil mempersembahkan gelar juara 3 di tahun 2005 dan gelar runner up di tahun 2006.