Liga Indonesia

Pelatih PSMS Ingin Jawab Kerinduan Sumatera Utara akan Kiper Papan Atas

Selasa, 12 November 2019 17:05 WIB
Penulis: Aldi Aulia Anwar | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Pelatih kiper klub Liga 2 PSMS Medan, Muhammad Sabani, berambisi melahirkan bakat-bakat penjaga gawang dari Sumatera Utara yang telah lama dirindukan.

Posisi penjaga gawang adalah salah satu peran penting dalam permainan sepak bola. Tanpa mereka tentu permainan 11 lawan 11 di atas lapangan kurang lengkap.

Tidak hanya penyerang kerap dianggap sebagai bintang karena kelihaiannya menceploskan bola ke gawang. Terkadang, kiper juga bisa menjadi salah satu bintang lewat dari berbagai aksi gemilang di bawah mistar.

Di Benua Biru yang dianggap dewasa ini sebagai kiblat dunia sepak bola, nama-nama tenar tercipta dari penampilan gemilangnya. Tak hanya Eropa, di Indonesia juga acap kali melahirkan kiper-kiper handal.

Nama-nama seperti Hendro Kartiko, Kurnia Mega dan Ferry Rotinsulu merupakan segelintir kiper handal yang pernah ada di belantika sepak bola tanah air hingga memperkuat Timnas Indonesia. 

Tak hanya itu, di masa kejayaannya Sumatera Utara (Sumut) juga sering melahirkan kiper-kiper hebat hingga mengirimkan ke level timnas seperti Ponirin Meka, Sahari Gultom hingga Markus Horison.

Tentu ketiga nama terakhir tersebut sudah tidak asing lagi bagi pecinta sepak bola tanah air. Sebab, selain pernah memperkuat tim Garuda, mereka bisa dibilang sebagai 'prodak' dari tim PSMS Medan.

Namun, hingga nama Markus Horison, sejauh ini tidak pernah lagi PSMS khususnya dan Sumut umumnya menyumbangkan talentanya masuk ke dalam skuat timnas. Tentu, ini membuat warga Sumut rindu akan hadirnya kembali kiper handal dari 'Tanah Batak'.

Cita-cita untuk bisa mengorbitkan penjaga gawang yang hebat dan handal dari Sumut menjadi tujuan utama Muhammad Sabani, pelatih kiper PSMS saat ini.

Pria berusia 43 tahun ini ingin menjadi seperti gurunya yakni Jamaluddin 'Jampi' Hutahuruk. Sebab, kala Sabani masih aktif sebagai pemain dan memulai karier profesionalnya pada tahun 1999-2000, sosok Jampi Hutahuruk yang mengorbitkan dirinya sebagai kiper PSMS.

"Kala itu beliau bisa kita anggap berhasil ya karena mampu mengorbitkan kiper handal seperti Sahari Gultom. Di mana saat itu saya menjadi pelapis bagi Ucok (panggilan akrab Sahari Gultom)," tutur Sabani kepada INDOSPORT belum lama ini.

Pria pernah menjadi pelatih kiper PSSA Asahan itu juga menilai dewasa ini cukup banyak talenta muda Sumut untuk menjadi suksesor Sahari Gultom maupun Markus Horison, yang mana kedua nama tersebut kini menjadi pelatih kiper Timnas Indonesia U-19 (Sahari Gultom) dan U-16 (Markus Horison).

"Dari beberapa tahun terakhir ini saya lihat cukup banyak talenta kiper muda di Sumut. Dan, jika saya terus dipercaya oleh PSMS (sebagai pelatih kiper PSMS), saya akan berusaha mengikuti jejak guru saya Jampi Hutauruk untuk melahirkan kiper handal bagi PSMS maupun Sumut," harapnya.

Meski  menyadari bakal tidak mudah untuk mencapai cita-cita tersebut, namun pria yang akrab disapa Kakak Bani ini akan berusaha dan berjuang untuk meraihnya. Terutama dirinya akan terus mengasah kemampuan untuk menjadi pelatih kiper handal juga.

"Saya akan terus berusaha untuk menambah ilmu dan pengetahuan saya dari manapun sumbernya, termasuk saya akan juga menambah perbendaharaan lisensi saya sebagai pelatih kiper," pungkas pelatih berlisensi C AFC itu.

Semasa menjadi pemain aktif, pria kelahiran 15 Oktober 1976 ini pernah memperkuat sejumlah tim hebat di tanah air. Selain PSMS Medan, Sabani pernah berkostum Barito Putera, PSDS Deli Serdang, Persija Jakarta, Persik Kediri dan lainnya.