In-depth

Promosi ke Liga 1, Persik Kediri Jelmaan Fiorentina di Sepak Bola Indonesia

Sabtu, 23 November 2019 06:28 WIB
Editor: Rafif Rahedian
© INDOSPORT
Perjalanan fantastis Persik Kediri untuk promosi ke Liga 1 ini nyatanya hampir sama dengan Fiorentina di Liga Italia beberapa musim silam. Copyright: © INDOSPORT
Perjalanan fantastis Persik Kediri untuk promosi ke Liga 1 ini nyatanya hampir sama dengan Fiorentina di Liga Italia beberapa musim silam.

INDOSPORT.COMPersik Kediri sudah memastikan diri promosi ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia Liga 1 usai menaklukkan Persiraja Banda Aceh di semifinal Liga 2 2019, Jumat (22/11/19).

Setelah bermain alot di waktu normal, pertandingan Persik Kediri vs Persiraja pun akhirnya dilanjutkan hingga babak adu penalti. Kedua tim hanya mampu bermain imbang 0-0.

Tim yang mendapatkan julukan Macan Putih pun akhirnya mendapatkan tiket ke Liga 1 musim depan setelah berhasil memenangkan drama adu penalti dengan skor 5-4.

Sebelum menembus Liga 1, nyatanya perjalanan Persik Kediri terbilang sangat fantastis. Mengingat, mereka selalu berhasil promosi dari level ketiga kasta sepak bola Indonesia di setiap musimnya sejak 2018 lalu.

Memiliki nama besar di persepakbolaan Indonesia, Persik justru harus terdegradasi ke Liga 3 pada musim 2017 lalu. Akan tetapi, Macan Putih hanya butuh satu musim untuk kembali ke Liga 2.

Itu terjadi ketika Persik sukses keluar sebagai juara di Liga 3 2018 setelah menaklukkan PSCS Cilacap di partai puncak dengan agregat 3-2.

Bermain di kasta kedua sepak bola Indonesia, Persik langsung menunjukkan nama besarnya. Macan Putih berhasil menjadi pemuncak klasemen Liga 2 2019 wilayah timur dengan koleksi 33 poin.

Selain itu, Persik juga dinyatakan sebagai klub paling produktif di Grup Timur Liga 2 2019 dengan torehan 26 gol. Mereka pun hanya kebobolan 15 kali sepanjang musim ini.

Pada babak 8 besar Liga 2 2019, Persik mampu melanjutkan langkahnya setelah berhasil menjadi runner-up, hingga akhirnya memastikan tempat di partai final.

Perjalanan fantastis Persik ini nyatanya hampir sama dengan Fiorentina di Liga Italia beberapa musim silam. Karena pada saat itu, Fiorentina juga mampu promosi di setiap musimnya dari kasta keempat Liga Italia.

© Getty Images
Fiorentina saat berhadapan dengan Parma pada 2004 silam. Copyright: Getty ImagesFiorentina saat berhadapan dengan Parma pada 2004 silam.

Klub yang pernah diisi nama besar seperti Francesco Toldo dan Gabriel Batistuta ini mengalami kebangkrutan hingga akhirnya berkompetisi di kasta keempat Italia, Serie C2 pada 2002. 

Namun mampu bangkit kembali dengan langsung memenangi Serie C2 dengan mudah. Situasi itu membuat La Viola naik ke kasta ketiga Liga Italia, C1.

Akan tetapi, ferderasi sepak bola Italia (FIGC) memutuskan untuk memasukkan nama Fiorentina ke Serie B. karena saat itu FIGC menambah jumlah klub Serie B, dari 2- hingga 24 tim.

Pada Serie B musim 2003-2004, Fiorentina mampu finis di posisi 6 dan kembali berkompetisi di Serie A Italia. Mereka sukses memenangkan babak play-off usai menaklukkan Perugia.

Situasi tersebut nyatanya serupa dengan Persik di sepak bola Indonesia. Selain memiliki warna sejenis, yakni ungu, Persik dan Fiorentina mampu mengembalikan nama besar di liganya masing-masing meski sempat mengalami kehancuran.

1