Bola Internasional

2 Hal yang Perlu Diperbaiki Timnas Indonesia U-23 Saat Lawan Vietnam di SEA Games 2019

Sabtu, 30 November 2019 09:59 WIB
Editor: Juni Adi
© Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT
Osvaldo Haay (kanan) bersama Saddil Ramdani (tengah) dan Egy Maulana Vikri (kiri) merayakan gol, Kamis (28/11/2019). Copyright: © Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT
Osvaldo Haay (kanan) bersama Saddil Ramdani (tengah) dan Egy Maulana Vikri (kiri) merayakan gol, Kamis (28/11/2019).

INDOSPORT.COM - Ada dua hal yang perlu diperbaiki oleh Timnas Indonesia U-23 jelang lawan Vietnam di lanjutan Grup B cabang olahraga sepak bola SEA Games 2019.

Timnas Indonesia akan menghadapi Vietnam di matchday ke-3 Grup B cabang olahraga sepak bola SEA Games 2019 pada Minggu (01/12/19) di Rizal Memorial Stadium, Filipina.

Duel tersebut diprediksi akan berlangsung seru dan sengit, karena kedua tim sama-sama tengah dalam performa yang menanjak. Dari dua pertandingan yang sudah dilakoni, Vietnam dan Timnas Indonesia U-23 belum terkalahkan.

Vietnam menang 6-0 atas Brunei Darussalam dan menang 6-1 atas Laos, sedangkan Timnas Indonesia U-23 menang 2-0 lawan Thailand dan Singapura dengan skor 2-0 juga.

Hasil pertandingan tersebut membuat Vietnam dan Timnas Indonesia U-23 mempunyai perolehan poin sama yakni 6 angka. Hanya saja Vietnam berhak berada di puncak klasemen Grup B SEA Games 2019 karena unggul selisih gol.

Sadar Vietnam adalah lawan yang tangguh, pelatih Indra Sjafri berharap seluruh anak asuhnya dalam kondisi fit dan siap tempur, lantaran laga ini sangat krusial untuk menentukan nasib mereka lolos ke babak semifinal.

"Kami harus pandai-pandai menjaga kondisi kebugaran pemain karena waktu istirahat sangat singkat. Jadi kami akan maksimalkan jeda istirahat yang kami punya," tutur pelatih asal Sumatera Barat itu.

Selain recovery yang menjadi fokus Indra Sjafri, mantan juru taktik Bali United ini juga perlu melakukan pembenahan dalam beberapa hal jelang lawan Vietnam kepada anak asuhnya. Apa saja itu? berikut ulasannya:

1. Kontrol Emosional

Bagi pemain sepak bola berjiwa muda seperti para penggawa Timnas Indonesia U-23, emosional selalu menjadi momok ancaman bagi penampilan mereka di lapangan.

Sebab, para pemain berdarah muda ini mudah sekali tersulut emosi jika ada lawan yang melakukan provokasi. Akibat yang ditimbulkan dari aksi tersebut adalah, pemain bisa mendapat kartu kuning ataupun merah.

Hal ini lah yang harus dipahami betul oleh Indra Sjafri kepada anak asuhnya, jelang lawan Vietnam besok agar insinde seperti melawan Singapura tidak terulang kembali.

Seperti diketahui, saat Timnas Indonesia U-23 melawan Singapura pada Selasa (26/11/19) kemarin, pertandingan diwarnai dengan kericuhan di penghujung laga.

Adalah Egy Maulana Vikri dan Osvaldo Haay yang sempat terlibat perselisihan dengan pemain lawan. Beruntung wasit tidak memberikan hukuman yang berat bagi keduanya.

Akan menjadi sebuah kerugian jika Egy dan Osvaldo kembali tersulut emosinya melawan Vietnam, dan terancam tidak bisa tampil di semifinal. Padahal keduanya adalah pemain kunci Timnas Indonesia U-23. 

Kebugaran pemain dan kelengkapan skuat sangat dibutuhkan pelatih, demi mendapatkan susunan pemain yang ideal di turnamen dengan jeda istirahat yang singkat seperti SEA Games 2019 ini.

2. Hindari Kesalahan yang Tidak Perlu

Pelatih Indra Sjafri berharap, para pemainnya di Timnas Indonesia U-23 bisa tampil fokus sepanjang pertandingan, dan menghindari kesalahan-kesalahan kecil di daerah pertahanan sendiri seperti passing, control dan koordinasi antar lini.

Selain itu, kesalahan lain yang tidak perlu dilakukan adalah mengulur-ulur waktu lewat aksi yang merugikan. Hal itu pernah terjadi saat Timnas Indonesia U-23 melawan Singapura di laga kedua Grup B.

Pada menit ke-90+6, Osvaldo Haay mendapat kartu kuning karena berniat mengulur waktu dengan mengganggu kiper Singapur, M Zharfan yang hendak mengambil tendang bebas, pemain Persebaya itu malah memain-mainkan bolanya.

Sebuah tindakan yang sangat disayangkan, karena kartu kuning itu bukan dalam momen krusial. "Saya meminta para pemain fokus pada kekuatan tim dan berupaya tidak membuat banyak kesalahan," kata Indra Sjafri.