Liga Indonesia

Imbangi Arema FC, Pelatih Kalteng Putra Sorot Tajam Kepemimpinan Wasit

Minggu, 1 Desember 2019 21:25 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Indra Citra Sena
© Arif Rahman/INDOSPORT
Pelatih Kalteng Putra, Gomes de Oliveira, dalam konferensi pers menjelang pertandingan Shopee Liga 1 2019 di Graha Persib, Kota Bandung, Senin (15/7/19). Foto: Arif Rahman/INDOSPORT Copyright: © Arif Rahman/INDOSPORT
Pelatih Kalteng Putra, Gomes de Oliveira, dalam konferensi pers menjelang pertandingan Shopee Liga 1 2019 di Graha Persib, Kota Bandung, Senin (15/7/19). Foto: Arif Rahman/INDOSPORT

INDOSPORT.COM - Gomes de Oliveira mengakui bahwa aksi protes Kalteng Putra sebagai bentuk kekecewaan terhadap kinerja wasit pasca-dua kali dirugikan sepanjang laga kontra Arema FC dalam lanjutan Shopee Liga 1 2019 di Stadion Kanjuruhan, Kab. Malang, Minggu (1/12/19).

Di mata sang pelatih, setidaknya ada dua keputusan wasit yang cukup merugikan, antara lain saat terjadi pelanggaran terhadap beknya oleh Makan Konate, sebelum terjadinya gol penyama skor melalui aksi Dendi Santoso pada menit ke-54.

Gol hasil sundulan kepala nan akurat itu sekaligus membalas torehan Kalteng Putra melalui tendangan bebas Eydison Soares saat laga belum genap berhulir 10 menit.

"Kami protes, tentu karena merasa wasit tidak adil. Kami melihat ada pelanggaran sebelum gol Arema FC," kata Gomes de Oliveira menjawab pertanyaan media.

Sorotan keduanya adalah soal kartu merah Pandi Lestaluhu pada menit ke-64. Winger lincah itu diganjar kartu kuning kedua oleh Dwi Susilo lantaran dianggap menyerobot bola dalam penguasaan kiper Arema FC, Kurniawan Kartika Ajie, di ujung kotak penalti.

"Mungkin bagi kami di bench, wasit tak adil, tapi baginya sudah tepat dan fair. Semua keputusan di lapangan kembali lagi ke wasit. Karena dia yang memutuskan," cetus mantan Pelatih Madura United tersebut.

Terlepas dari dua sorotan Gomes de Oliveira, kinerja wasit Dwi Susilo memang patut dipertanyakan. Pengadil asal Jakarta itu tampak jarang mencabut kartu meski ada sejumlah pelanggaran keras yang dilakukan kedua tim di atas lapangan.