Liga Italia

Berkaca Kasus Balotelli, Eks Pelatih Brescia Usulkan Ide Ekstrem untuk Pelaku Rasisme

Kamis, 5 Desember 2019 06:48 WIB
Penulis: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya | Editor: Yohanes Ishak
© Alessandro Sabattini/GettyImages
Rasisme yang diterima Mario Balotelli membuat eks pelatih klub Serie A Italia, Brescia, Luigi Cagni, memberikan usul ekstrem untuk FIGC Copyright: © Alessandro Sabattini/GettyImages
Rasisme yang diterima Mario Balotelli membuat eks pelatih klub Serie A Italia, Brescia, Luigi Cagni, memberikan usul ekstrem untuk FIGC

INDOSPORT.COM - Tingginya kasus rasisme di sepak bola Italia memunculkan ide ekstrem dari mantan pelatih Serie A, Brescia, Luigi 'Gigi' Cagni. Usulan tersebut diyakininya akan mengurangi tindakan amoral tersebut.

Seperti yang dilansir dari Football Italia, pria asal Italia ini menyebutkan bahwa rasisme di Italia sudah cukup parah. Ia pun menelurkan ide yang disebutnya mudah, yakni memenjarakan orang yang kedapatan melakukan rasisme.

"Itu mudah (mengatasi rasisme). Cari siapapun yang melakukan nyanyian rasis, lalu kirim mereka ke penjara dan larang mereka masuk stadion seumur hidup," ujar Cagni.

Luigi Cagni boleh saja menelurkan ide tersebut. Pasalnya rasisme di sepak bola Italia terhitung parah dan kerap terjadi. Terakhir penyerang Brescia, Mario Balotelli, menjadi korban dar tindakan rasial tersebut.

Balotelli dibuat keluar dari lapangan akibat rasisme yang dilayangkan fans Hellas Verona. Bahkan jauh sebelum itu, penyerang Inter Milan, Romelu Lukaku, juga menjadi obyek tindakan rasial tersebut dari pendukung Cagliari.

Hal tersebut mencoreng wajah sepak bola Italia. Meski begitu, federasi sepak bola negeri Pizza, FIGC, belum mengambil langkah tegas untuk mengurangi rasisme di Serie A.

Bukan tidak mungkin usulan Luigi Cagni menjadi pertimbangan khusus bagi FIGC untuk menanggulangi kasus rasisme yang sudah mendarah daging dalam sepak bola Italia, termasuk di Serie A.