In-depth

Ruud Gullit dan Cerita Awal Kumpulan Orang Maluku di Belanda

Kamis, 5 Desember 2019 21:00 WIB
Editor: Rafif Rahedian
© INDOSPORT
Ruud Gullit dan cerita awal orang Maluku di Belanda Copyright: © INDOSPORT
Ruud Gullit dan cerita awal orang Maluku di Belanda

INDOSPORT.COM – PSSI telah memasukkan Ruud Gullit ke dalam bursa calon pelatih Timnas Indonesia. Itu dibenarkan langsung oleh Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan.

Pria yang akrab disapa Iwan Bule tersebut secara terang-terangan mengungkapkan bahwa PSSI telah menghubungi Ruud Gullit untuk menawarkan kursi kepelatihan Timnas Indonesia.

Otoritas tertinggi sepak bola Indonesia tersebut pun masih menunggu jawaban dari Ruud Gullit. Sampai artikel ini dipublikasikan, Ruud Gullit belum merespons panggilan PSSI.

"Kami sudah mengontak Ruud Gullit sejak seminggu yang lalu. Namun, belum ada respons dari dirinya. Mudah-mudahan ada kabar," ungkap Iwan Bule seperti dilansir dari Antara.

Ruud Gullit sendiri akan bersaing dengan Luis Milla untuk memperebutkan kursi kepelatihan Timnas Indonesia. Mengingat, Luis Milla merupakan kandidat terkuat dalam bursa calon pelatih Tim Garuda.

Pemilihan pelatih Timnas Indonesia tersebut tak terlepas dari penampilan buruk Tim Garuda di Kualifikasi Piala Dunia 2022. Yanto Basna dkk. harus tumbang dalam lima pertandingan beruntun.

Berkaca pada kegagalan total tersebut, PSSI pun mencoba untuk membawa nama besar agar bisa membangkitkan kembali prestasi Timnas Indonesia. Tak heran jika PSSI mencoba untuk menggoda sosok Ruud Gullit.

Ruud Gullit Keturunan Maluku

© zimbio.com
Ruud Gullit, mantan pemain internasional Belanda dan juga pelatih tim sepak bola. Copyright: zimbio.comRuud Gullit, mantan pemain internasional Belanda dan juga pelatih tim sepak bola.

Ruud Gullit sendiri memang sudah tidak terlalu asing dengan Indonesia. Mengingat, legenda sepak bola Belanda tersebut lahir dari seorang ayah, George Gullit. Kelahiran Suriname yang masih memiliki keturunan Maluku.

Bahkan mantan pemain AC Milan tersebut sempat mengunjungi Ambon pada 2015 lalu untuk memenuhi undangan Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy.

Gullit pun mengungkapkan bahwa dirinya begitu rindu dengan Kota Ambon. Karena dirinya baru menginjakkan kakinya di Ambon lagi pada 2015 lalu.

Mungkin para pecinta sepak bola 1990-an, sudah tidak asing dengan kabar bahwa Gullit punya darah Maluku. Tapi bagi para penikmat bola milineal, tak banyak yang tahu soal ini.

Indonesia dan Belanda memiliki sejarah yang cukup kelam di masa lampau. Hal itu nyatanya membuat Indonesia secara tak langsung memiliki hubungan dengan Negeri Kincir Angin tersebut.

Oleh karena itu, tak mengherankan jika banyak pesepakbola ternama Belanda yang memiliki keturunan Maluku. Selain Gullit, nyatanya masih ada beberapa bintang dunia yang punya darah Maluku.

Salah satunya adalah bek kiri terbaik yang pernah dimiliki Timnas Belanda dan Barcelona, yakni Giovanni van Bronckhorst. Dirinya diketahui punya darah Maluku dari pendahulunya.

Lalu mengapa banyak keturunan Maluku yang hadir di Belanda? Berikut INDOSPORT mengingatkan kembali cerita awal orang Maluku yang hijrah ke Belanda.

Cerita Orang Maluku di Belanda

Sebagian besar orang Maluku tergabung dalam anggota Tentara Hindia Belanda (KNIL), yang pro-Belanda dan memperjuangkan mati-matian kemerdekaan Republik Maluku Selatan (RMS).

Maluku sendiri sebenarnya masuk dalam Negara Indonesia bagian timur. Namun setelah adanya pengakuan kedaulatan Indonesia pada 27 Desember 1949, KNIL dipaksa menyatu dengan tentara tanah air.

Karena bagi sebagian besar masyarakat Maluku, tanah air mereka adalah Maluku, bukan Indonesia. Mereka lebih memilih untuk dikembalikan ke Ambon untuk membela RMS, ketimbang Indonesia.

Akhirnya pada Februari 1951, sekitar 12 ribu anggota KNIL beserta dengan keluarganya (istri dan maksimal dua orang anak) diberangkatkan ke Belanda untuk sementara waktu.

Namun sesampainya di Belanda, orang-orang Maluku tersebut justru mendapatkan kenyataan yang pahit. Karena sejumlah anggota KNIL diberikan surat pemecatan dan mereka harus tinggal di barak-barak penampungan yang jauh dari pemukiman.

Karena memanasnya hubungan Indonesia-Belanda, orang-orang Maluku tersebut tidak bisa dipulangkan dan harus bertahan hidup di negeri orang tanpa tunjangan. Beberapa dari mereka pun menetap di Belanda, meski hubungan kedua negara sudah membaik.

Dari latar belakang tersebut, maka tak heran jika banyak pesepakbola ternama dunia asal Belanda yang memiliki darah Maluku, seperti Ruud Gullit dan Van Bronckhorst.