Liga Indonesia

Dinyatakan Kalah WO, Persipura Tolikara Jadi Korban Regulasi Konyol PSSI?

Senin, 16 Desember 2019 16:15 WIB
Penulis: Sudjarwo | Editor: Indra Citra Sena
© Dok. Persipura Putri
Skuat Persipura Tolikara. Copyright: © Dok. Persipura Putri
Skuat Persipura Tolikara.

INDOSPORT.COM - Persipura Tolikara secara resmi dinyatakan kalah WO dari Tira-Kabo Kartini dalam laga semifinal leg kedua Liga 1 Putri 2019 beberapa waktu lalu. 

Keputusan ini diambil Komite disiplin (komdis) PSSI menyusul aksi penolakan Persipura melanjutkan pertandingan ke babak adu penalti dalam situasi agregat seimbang 6-6.

Meski Persipura lebih layak lolos ke final jika mengacu pada regulasi FIFA, namun Komdis PSSI tetap bersikukuh dengan regulasi dadakan yang dibuat sebelum kick-off semifinal Liga 1 Putri 2019.

Komite Disipin PSSI menyatakan tim Persipura telah melanggar pasal 13 ayat (1) jo, pasal 67 ayat (2) Regulasi Liga 1 Putri 2018. Mereka pun dinyatakan kalah WO (0-3).

Dimintai keterangan perihal tersebut, Sekretaris Umum Rocky Bebena menolak untuk berkomentar lebih jauh. Dia hanya mengungkapan bahwa pihaknya akan menggelar rapat mendadak perihal ini.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Liga 1 Putri (@liga1putriindonesia) on

"Kami segera menggelar rapat untuk menyurati secara resmi ke PSSI," ujar Rocky saat dihubungi redaksi berita olahraga INDOSPORT, Senin (16/12/19).

Regulasi Liga 1 Putri ini sempat menuai kecaman dari publik, tidak terkecuali kubu Persipura Tolikara yang memprotes dan mengancam akan membawa kasus ini ke pengadilan arbitrase olahraga (CAS).

"Kami tolak juga itu dan kalau pun PSSI tidak mengindahkan surat protes, kami akan menindaklanjuti ke CAS soal perkara ini," cetus Rocky Bebena.

Rocky Bebena mengaku pihaknya kebingungan dengan regulasi baru Liga 1 Putri yang diputuskan PSSI tersebut. Pasalnya, ia baru mendapati regulasi itu sepanjang kepengurusannya di dunia persepakbolaan.

"Saya pikir tidak ada yang keliru dari apa yang kami lakukan dan yang salah kami diminta untuk melakukan adu penalti, sementara regulasi itu sangat tidak logis. Dalam sejarah persepakbolaan, mungkin baru sekali terjadi. Apakah ada regulasi baru dari FIFA?" keluhnya.

"Saya pun sudah menelpon Sekjen PSSI (Ratu Tisha) dan dia mengakui jika pihaknya membuat kekeliruan terkait surat regulasi itu. Kami diminta untuk melanjukan pertandingan dengan adu penalti," pungkas Rocky Bebena.

1