In-depth

Membayangkan Kehebatan Skuat Arema FC di Tangan Mario Gomez

Kamis, 2 Januari 2020 14:58 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© INDOSPORT
Arema FC resmi ditangani oleh pelatih Mario Gomez untuk Liga 1 musim 2020 mendatang. Copyright: © INDOSPORT
Arema FC resmi ditangani oleh pelatih Mario Gomez untuk Liga 1 musim 2020 mendatang.

INDOSPORT.COM - Dipilihnya Mario Gomez sebagai pelatih kepala Arema FC dinilai cukup tepat lantaran pria berkebangsaan Argentina ini adalah sosok pelatih bertangan dingin. 

Arema FC akhirnya resmi mengontrak Mario Gomez sebagai pelatih kepala untuk mengarungi kompetisi sepak bola Liga 1 2020 mendatang. 

Mario Gomez datang ke Arema setelah sebelumnya membesut Borneo FC di musim 2019. Mario Gomez menggantikan pelatih Singo Edan sebelumnya yakni Milomir Seslija yang kontraknya tidak diperpanjang oleh manajemen Arema.

Mario Gomez akan ditemani oleh tiga asisten pelatih lokal yakni Charis Yulianto, Kuncoro, dan Singgih Pintono. 

Kedatangan Gomez tak lain untuk memperbaiki penampilan tim yang minor pada musim lalu. Di Liga 1 2019, Arema FC tampil buruk dengan hanya finis di posisi kesembilan klasemen dengan mengoleksi 46 poin.

© Borneofc.id
Pelatih Borneo FC, Mario Gomez. Copyright: Borneofc.idPelatih Borneo FC, Mario Gomez.

Dipilihnya Mario Gomez sebagai pelatih kepala dinilai cukup tepat. Sebab, pelatih berkebangsaan Argentina itu telah membuktikan tangan dinginnya kala membesut Borneo FC (2019) dan Persib Bandung (2018). 

Lalu, seperti apa kira-kira Arema FC di tangan Mario Gomez pada Liga 1 musim depan?

Formasi

Mario Gomez adalah pelatih yang gemar menggunakan empat bek di barisan belakang. Formasi ini biasa ia gunakan saat membesut Persib maupun Borneo FC. 

Di Arema, hal itu pun diyakini tak akan berubah. Gomez diprediksi masih akan menggunakan empat bek sejajar dalam balutan formasi 4-4-2 atau pun 4-3-3.

Gomez adalah pelatih yang gemar mengandalkan kecepatan sayap dalam timnya. Maka dari itu, pada musim ini pun Arema diyakini bakal mendatangkan pemain-pemain sayap kelas wahid. 

Pada musim lalu Arema bersandar pada aksi Makan Konate atau pun Dendi Santoso di sisi kanan. Sementara di kiri, ada duet legiun Jepang, Takafumi Akahoshi, dengan bek lokal, Hendro Siswanto. 

Pada musim lalu sektor sayap Arema bermain cukup bagus. Arema pun jadi tersubur di liga dengan 59 gol di mana sebagiannya berasal dari skema sayap. 

Namun begitu, dengan kabar Makan Konate yang akan hengkang, Arema diyakini akan mencari gelandang serang baru yang beroperasi di sisi flank. 

Masalah Arema FC yang sesungguhnya ada pada lini belakang. Walau jadi tim tersubur dengan 59 gol, Arema juga jadi tim kedua (setelah Badak Lampung) dengan jumlah kebobolan terbanyak di liga (62 gol). 

Teranyar, pada pekan terakhir Liga 1 2019 Singo Edan dicukur Barito Putera 3-0 di Banjarmasin. Dengan catatan ini, maka tak heran Arema bisa terjerembab di posisi sembilan klasemen akhir. 

Untuk memperbaiki performa, Arema di bawah asuhan Mario Gomez diyakini tak akan main-main dalam mendatangkan pemain berkualitas di lini belakang untuk musim depan. Setelah Arthur Cunha bertahan, Singo Edan diprediksi bakal mendatangkan satu pemain asing lagi di posisi bek atau gelandang bertahan

Kekuatan Laga Tandang

Salah satu kehebatan Mario Gomez saat membesut Borneo FC musim lalu adalah catatan laga tandang yang apik. Dari 17 laga tandang, Borneo cuma kalah empat kali. 

Sisanya, mereka meraih dua kemenangan dan 11 kali imbang. Walau banyak meraih hasil imbang, namun hasil itu bisa dianggap baik. 

Sebabnya, Borneo FC selalu mendapat poin di 13 laga tandang mereka. Poin-poin dari laga tandang inilah yang juga membantu mereka bersaing di dua besar liga. 

Sayang, kekalahan di pekan terakhir membuat mereka terpental ke posisi ke-7. Walau finis di peringkat ketujuh, namun Borneo hanya berselisih tiga angka dari runner-up

Mario Gomez sepertinya tahu bagaimana cara menaikan mental para pemainnya serta memilih komposisi yang tepat untuk laga tandang. Hal ini pun bisa diterapkannya di Arema nanti. 

© Arema FC
Para pemain Arema FC berselebrasi. Copyright: Arema FCPara pemain Arema FC berselebrasi.

Jika Arema sanggup meraih banyak poin di laga tandang, maka posisi mereka di klasemen pun akan terangkat ke papan atas. Maklum, di Shoope Liga 1 2019, Arema memiliki rekor kandang yang superior di mana mereka meraih 12 kemenangan, 4 imbang, dan hanya sekali kalah.  

Sebaliknya, rekor tandang mereka sangat buruk di mana mereka menelan 13 kali kekalahan tandang dan cuma mencatatkan satu kemenangan dan tiga seri. 

Konsistensi

Tak cuma jaminan laga tandang, Arema FC juga diyakini bakal tampil lebih konsisten di tangan Mario Gomez. Selama dibesut Milomir Seslija di Liga 1 2019, performa Arema naik turun seperti yoyo. 

Setelah mampu menang besar di kandang, mereka bisa langsung tersungkur di laga berikutnya. Performa yang inkonsisten inilah yang dinilai membuat Arema sulit bersaing di papan atas. 

Arema kehilangan potensi setidaknya 30 poin dari hasil negatif di laga tandang. Hal ini pun wajib segera diperbaiki Arema FC jika ingin juara atau pun tembus ke posisi tiga besar Liga 1 2020 mendatang.