Liga Indonesia

'Serang' Kota Surabaya dengan Pamflet dan Spanduk, Pentolan Bonek Singgung Tradisi

Senin, 20 Januari 2020 13:35 WIB
Penulis: Fitra Herdian Ariestianto | Editor: Indra Citra Sena
© Fitra Herdian/INDOSPORT
Salah satu spanduk terpasang di Jalan Banyu Urip, Surabaya. Hal ini menjadi bentuk keprihatinan pendukung Persebaya, Bonek. Copyright: © Fitra Herdian/INDOSPORT
Salah satu spanduk terpasang di Jalan Banyu Urip, Surabaya. Hal ini menjadi bentuk keprihatinan pendukung Persebaya, Bonek.

INDOSPORT.COM - Pamflet dan spanduk yang dipasang kelompok suporter Persebaya Surabaya, Bonek, merupakan bentuk ungkapan isi hati mereka. Pendukung berkarakter militan ini berharap tim kebanggannya bisa tetap bermain di Kota Pahlawan.

Pamflet dan spanduk ini terlihat di sejumlah jalan Kota Pahlawan. Salah satu pentolan Bonek, Andie Peci, membeberkan alasan kenapa pihaknya kemudian melakukan aksi tersebut. 

"Pertama, pemasangan pamflet dan spanduk merupakan tradisi yang coba kami ulangi, seperti aksi bela Persebaya Surabaya beberapa waktu lalu saat klub vakum," kata Andie Peci pada Minggu (19/1/20).

Dengan aksi semacam ini, Bonek ingin memfasilitasi Pemkot Surabaya supaya bisa melihat keinginan suporter yang sangat berharap Persebaya tetap berkandang di sana, entah memakai Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) atau Gelora 10 November (G10N).

"Apalagi ini sudah mendesak, sudah Januari. Biasanya pengajuan markas Liga 1 kan Februari, semakin mepet. Akhirnya kami menggunakan pamflet dan spanduk-spanduk itu," tandas Andie Peci.

Andie meyakini masih ada jalan keluar supaya Persebaya Surabaya bisa bermain dan menggunakan Stadion GBT sebagai kandang. Kalaupun tetap tidak bisa, dia berharap Stadion G10N tersedia sebagai opsi kedua.

Sementara itu, soal penggunaan Stadion G10N sendiri, menurut Andie Pecie, masih bisa diperjuangkan, jika memang kick-off Liga 1 2020 nanti bergulir sesuai jadwal semula pada awal Maret.