Bola Internasional

Kapten PSM Kartu Merah Kontra Lalenok United, Bojan Hodak 'Mengamuk'

Rabu, 29 Januari 2020 23:05 WIB
Penulis: Adriyan Adirizky Rahmat | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Zainal Hasan/INDOSPORT
Pelatih PSM Makassar, Bojan Hodak, mengamuk saat sesi jumpa pers pasca laga leg kedua play off Piala AFC 2020 melawan klub Timor Leste, Lalenok United. Copyright: © Zainal Hasan/INDOSPORT
Pelatih PSM Makassar, Bojan Hodak, mengamuk saat sesi jumpa pers pasca laga leg kedua play off Piala AFC 2020 melawan klub Timor Leste, Lalenok United.

INDOSPORT.COM - Pelatih PSM Makassar, Bojan Hodak, mengamuk saat sesi jumpa pers pasca laga leg kedua play off Piala AFC 2020 melawan klub Timor Leste, Lalenok United. Penyebabnya ialah kartu merah yang diterima oleh kapten Willjan Pluim dimenit ke-34.

Berkandang di Stadion Pakansari, Bogor, PSM Makassar sukses meraih kemenangan dengan skor 3-1. Hasil itu mengantarkan Pasukan Ramang lolos ke fase penyisihan grup Piala AFC 2020 berkat keunggulan agregat 7-2 atas juara Liga Futebol Amadora Primeira Divisao Timor Leste tersebut.

Namun, kemenangan itu harus tercoreng setelah Pluim dan Arfan (58') diganjar kartu merah oleh wasit Hasan Akrami. Akibatnya, Hodak mengamuk pasca laga dan menyoroti kartu merah Pluim yang terkesan tak masuk akal sehingga menimbulkan kontroversi.

"Saya hidup di dunia sepakola selama 35 tahun, saya bisa bilang bahwa wasit terbaik adalah yang tidak terlalu terlihat sama sekali di dalam laga. Wasit hari ini tidak baik dan kehilangan poin (respek) dari saya," ungkap Hodak dihadapan awak media olahraga, Rabu (29/01/20).

Hodak menambahkan, jalannya laga berjalan dengan baik begitupun dengan respeknya kepada wasit asal Iran tersebut. Namun, respek itu seketika buyar akibat memberikan kartu merah tak masuk akal kepada Pluim. Ia bahkan memberikan sindiran halus kepada sang pengadil lapangan.

"Dia memberikan dua kartu kuning hanya dalam jangka waktu lima detik kepada pemain yang terjatuh di lapangan akibat ditendang oleh pemain lawan. Jadi, dia mendapatkan banyak pemahaman dan perasaan tentang laga laga tapi bagi saya itu tidak akan terjadi," tandas Hodak.

Kartu merah yang didapatkan Pluim pada laga tadi merupakan kali pertama selama membela PSM. Gelandang berusia 31 tahun itu telah melewati 96 laga resmi sejak bergabung pada musim 2016 silam di mana sebelumnya hanya mengemas 20 kartu kuning.

Begitupun dengan Arfan, gelandang berusia 22 tahun itu baru merasakan kartu merah sepanjang karirnya memperkuat panji Pasukan Ramang. Dari 70 laga resmi yang telah dimainkan, ia tercatat hanya menerima 15 kartu kuning bersama PSM.