Liga Indonesia

Libur Latihan, Kiper PSIM Yogyakarta Ngantor Sembari Jaga Kondisi

Senin, 23 Maret 2020 16:27 WIB
Penulis: Prabowo | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Ronald Seger/INDOSPORT
Kiper PSIM Yogyakarta, Ivan Febrianto yang tetap bergelut dengan dunia perdinasan pasca kompetisi Liga 2 ditunda akibat virus corona. Copyright: © Ronald Seger/INDOSPORT
Kiper PSIM Yogyakarta, Ivan Febrianto yang tetap bergelut dengan dunia perdinasan pasca kompetisi Liga 2 ditunda akibat virus corona.

INDOSPORT.COM - PSIM Yogyakarta meliburkan prgoram latihan hingga sepekan ke depan. Berbagai aktivitas pun dilakukan para pemain tim Laskar Mataram di tengah vakumnya training dan kompetisi Liga 2 2020 akibat virus corona.

Salah satunya kiper Ivan Febrianto yang tetap bergelut dengan dunia perdinasan. Maklum, pemain berusia 28 tahun itu juga merupakan pegawai di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro, Yogyakarta.

"Seperti biasanya ngantor lagi mas. Namun sekarang aktivitas pekerjaan lebih sepi dibanding seperti sebelum kasus virus corona ini," ungkap Ivan kepada awak redaksi berita olahraga INDOSPORT, Senin (23/03/20).

"Biasanya banyak tugas mengurus surat keluar masuk, administrasi, sampai dokumen SPJ. Tapi sekarang paling banyak sekali sehari," tambah dia.

Ivan memaparkan, selama libur para pemain sudah mendapatkan detail program latihan mandiri yang dibuat pelatih fisik, Asep Ardiansyah. Program itu wajib dijalankan selama sepekan penuh agar kondisi kebugaran tak menurun.

"Kalau saya pribadi juga saat bangun pagi sebelum ke kantor joging 15 menit. Sore hari kalau hujan ya ngegym atau pas cuaca mendukung latihan di lapangan fisik dan sentuhan bola," ujar kiper asal Semarang tersebut.

"Fisik itu paling penting mas karena jangan sampai kondisinya kembali ke nol lagi. Kalau soal sentuhan bola bisa passing dengan tembok dan timang-timang sendiri di kamar," kata Ivan.

Lulusan Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus Semarang itu menyebut keputusan menghentikan kompetisi dan juga latihan sebuah hal bijak. Bagaimanapun juga, lanjut dia, keselamatan khalayak banyak jadi hal paling utama.

"Keputusan ini sangat tetap karena dalam kondisi seperti ini tidak boleh berkerumunan massa. Apalagi pertandingan sepak bola itu kan banyak suporter yang hadir, jadi sangat riskan penyebaran virus corona," tegas jebolan PPLP Jawa Tengah tersebut.

Sekadar informasi, PSSI dan PT LIB pada Minggu (22/03/20) lalu telah mengumumkan secara resmi bahwa kompetisi Liga 1 dan Liga 2 2020 ditunda sampai batas waktu yang tak bisa ditentukan, lantaran penyebaran wabah virus corona di Indonesia yang terus meningkat.