Liga Spanyol

Mengenang Duet Gelandang Jenius Spanyol, David Albelda-Ruben Baraja: Valencia, LaLiga, dan Eropa

Jumat, 3 April 2020 18:36 WIB
Penulis: Petrus Tomy Wijanarko | Editor: Lanjar Wiratri
© Mike Egerton/John Walton - PA Images via Getty Images
Mengenang Duet Gelandang Jenius Spanyol, David Albelda-Ruben Baraja di Valencia. Copyright: © Mike Egerton/John Walton - PA Images via Getty Images
Mengenang Duet Gelandang Jenius Spanyol, David Albelda-Ruben Baraja di Valencia.

INDOSPORT. COM - Jauh sebelum Andres Iniesta dan Xavi Hernandez tenar, sepak bola Spanyol memiliki duet gelandang cerdas dalam kombinasi David Albelda-Ruben Baraja. Keduanya sukses membawa klub Valencia berjaya di pentas LaLiga maupun Eropa.

Mari bernostalgia ke awal era milenium, yang mana menyimpan banyak sekali kisah sejarah sepak bola menarik. Tim-tim yang kini dipandang sebelah mata, pada awal era milenium sempat begitu berjaya.

Salah satu contohnya Valencia, tim Kelelawar Mestalla dahulu kekuatannya cukup ditakuti. Tak hanya di kompetisi domestik Spanyol, tapi juga seantero Benua Biru.

Pemain kunci Valencia kala itu terletak pada kekuatan lini tengahnya. Valencia memiliki duet gelandang jenius, David Albelda-Ruben Baraja.

Debut Kerja Sama

Albelda merupakan pemain asli hasil binaan akademi Valencia. Setelah kerap dipinjamkan ke klub lain, posisi Albelda akhirnya benar-benar konsisten di skuat senior Valencia pada musim 1999/00.

Musim pertamanya sebagai pemain tetap Valencia, Albelda tampil 21 kali di ajang LaLiga Spanyol, dan membawa timnya finish menempati urutan tiga. Albelda juga sukses mengantarkan Valencia ke final Liga Champions, tapi kalah dari Real Madrid 0-3.

Kala itu, Albelda masih bekerja tanpa kehadiran Baraja. Barulah pada awal musim 2000/01, Baraja datang setelah meninggalkan klub lamanya, Atletico Madrid.

Musim debut bersama Valencia, Baraja tampil 34 kali dengan sumbangsih empat gol di LaLiga Spanyol. Sementara David Albelda yang usianya dua tahun lebih muda ketimbang Baraja, main 20 kali tanpa torehan apapun.

Wajar saja, peran keduanya memang agak berbeda. Baraja sebagai gelandang tengah, lebih sering maju ke depan, sedangkan Albelda bertugas menjaga kedalaman sekaligus memutus serangan lawan.

Pertengahan musim, tepatnya Januari 2000, Valencia mendatangkan gelandang serang lincah, Pablo Aimar. Tugas Baraja dan Albelda pun kian mudah berkat kedatangan Aimar yang masih berstatus wonderkid.

Pentas LaLiga Spanyol, kerja sama Albelda-Baraja hanya mengantarkan Valencia finis di urutan lima. Tapi pada ajang Liga Champions, Valencia kembali mampu menembus final, dan kali ini kalah adu penalti dari Bayern Munchen.

Trofi Pertama

Musim 2001/02, Valencia tidak lolos ke Liga Champions, karena musim sebelumnya cuma menempati peringkat lima. Pada musim ini, Baraja jarang dimainkan oleh pelatih anyar Valencia, Rafael Benitez, sementara Albelda menjadi pilihan utama.

Baraja baru bisa mencuri hati Benitez saat kompetisi LaLiga Spanyol menyisakan 8 laga lagi. Peran Baraja dalam 8 laga terakhir memberikan Valencia tujuh kemenangan, dan satu hasil imbang.

Buah kerja sama Albelda-Baraja pun untuk kali pertama bisa menghasilkan trofi. LaLiga Spanyol 2001/02, Valencia sukses keluar sebagai juara.

Pasca juara, Albelda dan Baraja sama-sama dipanggil Timnas Spanyol untuk ajang Piala Dunia 2002. Sayang, Spanyol cuma melangkahkan kaki sampai perempat final saja.

Puncak Kejayaan Hingga Ditinggal Benitez

Musim 2002/03, peran Albelda-Baraja lebih dewasa lagi. Albelda tampil 26 kali, dan Baraja main 35 kali di ajang LaLiga Spanyol.

Akan tetapi, musim 2002/03 berakhir hampa bagi Albelda/Baraja. Valencia hanya finis menempati urutan lima LaLiga, dan di Liga Champions terhenti pada fase perempat final.

Puncak duet maut Albelda-Baraja tercipta pada musim 2003/04. Keduanya jarang sekali absen, dan sangat sering diduetkan di lini tengah.

Pentas LaLiga Spanyol 2003/04, Abelda tampil 33 kali, sedangkan Baraja 35 kali. Kinerja keduanya musim itu sukses mengantarkan Valencia meraih gelar juara LaLiga dengan koleksi 77 poin, atau unggul lima angka dari tim peringkat kedua, Barcelona.

Makin manis lagi, musim 2003/04 Valencia juga meraih kesukesan di pentas Eropa, Piala UEFA. Albelda-Baraja membawa Valencia menjuarai Piala UEFA usai menang 2-0 atas Olympique Marseille dalam laga puncak.

Albelda dalam laga final ditunjuk sebagai kapten tim. Sosok Albelda pun yang memimpin rekan-rekannya untuk mengangkat piala dan menggelar pesta juara.

Setelahnya, tak banyak catatan prestasi manis yang bisa disumbangkan Albelda-Baraja, terutama setelah Benitez pergi ke Liverpool pada musim 2004/05. Paling hanya gelar UEFA Super Cup 2004 dan runner-up UEFA Intertoto 2005.

Albelda lantas bertahan di Valencia hingga 2013, baru kemudian menyatakan pensiun. Kalau Baraja, dirinya juga setia bersama Valencia dan pensiun sebagai Kelelawar Mestalla pada 2010.