Liga Indonesia

Nostalgia Liga Indonesia 2014, Trio Bomber Maut Arema yang Kandas di Tangan Persib Bandung

Sabtu, 4 April 2020 14:16 WIB
Penulis: Petrus Tomy Wijanarko | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Grafis: Yanto/INDOSPORT
Kisah nostalgia Liga Indonesia 2014, Arema Cronus punya trio bomber maut yang masih saja kandas di tangan Persib Bandung. Copyright: © Grafis: Yanto/INDOSPORT
Kisah nostalgia Liga Indonesia 2014, Arema Cronus punya trio bomber maut yang masih saja kandas di tangan Persib Bandung.

INDOSPORT. COM - Kisah nostalgia Liga Indonesia 2014, Arema Cronus punya trio bomber maut yang masih saja kandas di tangan Persib Bandung.

Bernostalgia tentang Liga Indonesia musim 2014, kurang lengkap rasanya bila tak membahas Arema Cronus. Kala itu Arema Cronus dihuni pemain-pemain top, yang rasanya cukup tangguh untuk masuk kandidat juara.

Bayangkan saja, Arema Cronus memiliki trio lini depan dengan label bintang, yakni Beto Goncalves, Cristian Gonzales, dan Samsul Arif. Peran ketiganya berpadu ke dalam taktik arahan pelatih Arema Cronus, Suharno.

Perhelatan Liga Indonesia 2014 masih menggunakan sistem dua wilayah, dan kiprah Arema menghiasi Wilayah Barat. Arema bersaing dengan sejumlah tim top lainnya, seperti Persib Bandung, Persija Jakarta, Sriwijaya FC, untuk memperebutkan tiket lolos ke babak delapan besar.

Berkat kehadiran trio maut lini depannya, persaingan Wilayah Barat ternyata bisa dilalui dengan cukup mudah oleh Arema. Klasemen akhir Wilayah Barat yang diisi 11 tim, menempatkan Arema di posisi puncak dengan koleksi 46 poin.

Arema juga jadi tim tertajam di Wilayah Barat yang mana mencetak 49 gol dari 20 laga. Trio lini depan Arema jelas memberikan kontribusi besar, Beto delapan gol, Gonzales 10 gol, dan Samsul Arif 10 gol.

Memasuki fase delapan besar, Arema masuk Grup A bersama Persipura Jayapura, Persela Lamongan (Wilayah Timur), dan Semen Padang (Wilayah Barat). Hanya dua tim teratas klasemen yang berhak melaju ke semifinal.

Enam laga dimainkan, Arema sukses menduduki peringkat dua klasemen akhir Grup A, atau berselisih satu poin saja dari tim pemuncak, Persipura Jayapura. Keberhasilan Arema lolos ke semifinal kembali dipengaruhi oleh trio lini depan yang begitu tajam.

Arema yang mencetak total 14 gol dari enam laga, menjadi tim tertajam Grup A. 13 gol di antaranya disumbangkan oleh trio lini depan mereka, masing-masing Beto dua gol, Gonzales lima gol, dan Samsul Arif enam gol.

Berlanjut ke semifinal, Arema dipertemukan kontra jawara Grup B, Persib Bandung. Bermodalkan ketajaman trio lini depannya, Arema tentu dijagokan untuk memenangkan laga yang dihelat di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang itu.

Ekspektasi sepertinya akan benar-benar terwujud. Arema mampu membuka keunggulan atas Persib Bandung pada menit ke-46 lewat gol Beto.

Skor 1-0 bertahan hingga laga memasuki menit ke-80. Arema hanya butuh 10 menit lagi mempertahankan keunggulan dan melaju ke partai puncak.

Namun, menit ke-84 gawang Arema harus kecolongan oleh gol bek Persib Bandung, Vladimir Vujovic. Skor 1-1 bertahan hingga peluit akhir babak kedua ditiupkan, dan laga dilanjutkan ke masa tambahan waktu.

Entah faktor kelelahan atau pengaruh strategi, Arema sepanjang masa tambahan waktu benar-benar tak berdaya. Trio lini depan yang jadi andalan tak bisa lagi membuahkan gol.

Sementara, Persib Bandung bisa mencetak dua gol lewat Atep pada menit ke-91, dan Makan Konate menit ke-112. Arema yang sepanjang musim begitu ganas bersama trio lini depan Beto, Gonzales, dan Samsul Arif, langkahnya harus terhenti di semifinal akibat kalah 1-3 dari Persib Bandung.

Bila ditotal, sepanjang Liga Indonesia 2014 trio lini depan Arema mencetak 42 gol, rinciannya Samsul Arif 16 gol, Gonzales 15 gol, dan Beto 11 gol. Sedangkan Persib Bandung yang mengalahkan Arema di semifinal, akhirnya keluar sebagai jawara kompetisi, mengandaskan Persipura Jayapura pada laga puncak.