INDOSPORT.COM - Nihilnya kompetisi Liga 1 membuat klub Barito Putera langsung memulangkan para pemain ke kediaman masing-masing, dan menghadirkan latihan mandiri untuk memantau kondisi fisik via video rekaman. Namun, salah satu pemain muda mengaku kesulitan berlatih karena terjebak zona merah rawan virus Corona.
Adapun pemain yang dimaksud adalah Yuswanto Aditya, bek 19 tahun yang baru saja promosi ke tim senior Barito Putera. Sebelumnya, Yuswanto meraih penghargaan sebagai best player Elite Pro Academy Liga 1 U-20 2019 lalu. Belum sempat mencicipi debut di Liga 1 2020, ia sudah harus dipulangkan karena pandemi viris Corona.
Nahasnya, Yuswanto harus pulang ke kediamannya di wilayah Bekasi, Jawa Barat, yang notabene termasuk zona merah karena banyaknya kasus pasien yang terinfeksi virus Corona atau Covid-19. Alhasil, ia hanya bisa menghabiskan waktu di dalam ruangan, sembari mencari celah agar bisa tetap berolahraga untuk menjaga kondisi fisik.
"Kegiatan setiap hari saya cuma di rumah, bantu orang tua bereskan rumah. Buat jaga kondisi juga cuma latihan di rumah, karena di Bekasi sudah rawan masuk zona merah juga, jadi agak takut buat keluar rumah," ujar Yuswanto Aditya seperti dilansir dari laman resmi klub, Jumat (03/04/20).
"Di Bekasi sudah hampir 50 orang yang positif Corona. Banyak komplek yang sudah karantina wilayah juga, seperti komplek deket kampung saya juga sudah ditutup. Terus gang kampung juga tutup, jadi sudah banyak jalan yang ditutup di Bekasi. Di masjid juga sudah tidak ada salat berjamaah, di sini cuma adzan saja," tambahnya.
Tak kehabisan akal, Yuswanto akhirnya memilih untuk berolahraga di waktu yang tidak rawan terpapar virus, yakni saat pagi hari sebelum masyarakat memulai aktivitas harian. Sementara saat berada di rumah, ia juga berolahraga ringan dan mengirimkan video rekaman kepada pelatih Djajang Nurdjaman untuk dievaluasi.
"Porsi latihannya, jogging pagi sehabis subuh. Terus lanjut di teras rumah untuk latihan core agility dan juggling juga. Tapi saya biasa lakuin sehabis subuh biar nggak terlalu ramai dan banyak orang," pungkasnya.