INDOSPORT.COM - Bintang kasta teratas Liga Inggris didesak untuk bergabung dengan pemberontakan di seluruh dunia jika musim kompetisi tetap dilanjutkan di tengah krisis virus corona.
Seperti yang dilansir laman Mirror, pakar kebugaran sepak bola bernama Raymond Verheijen mengatakan bahwa para pemain Liga Inggris harus bergabung dengan pemberontakan global jika klub mengambil risiko terhadap kesehatan mereka selama pandemi.
Pria yang berusia 48 tahun ini telah mendesak beberapa nama besar untuk menyelamatkan sepak bola dari keserakahan pemilik klub.
“Musim ini harus dibatalkan untuk melindungi para pemain. Saya sudah berkomunikasi dengan para pemain tentang situasi saat ini dan mereka khawatir akan tetap disuruh bermain sebelum krisis berakhir,” ujar Raymond Verheijen.
Raymond Verheijen juga mengklaim ada dua kemungkinan jika kompetisi musim ini dilanjutkan. Pertama, para pemain akan mudah terinfeksi virus corona dan kedua akan terjadi cedera yang parah dan bisa merusak karier para pemain.
“Mereka takut terinfeksi oleh rekan satu tim atau lawan. Jadi itu hal pertama yang perlu ditangani oleh otoritas sepak bola. Masalah kedua yang perlu diangkat adalah kemungkinan pemain menderita cedera yang mengancam karier,” klaim pria berusia 48 tahun ini.
Verheijen juga mengetahui bahwa setiap pertandingan akan mendapatkan tekanan jika kompetisi tidak dilanjutkan. Ia juga berharap kompetisi bisa kembali dimulai secepat mungkin, namun jika kondisi sudah benar-benar membaik.
“Semua orang mengerti bahwa ada tekanan finansial yang sangat besar pada pertandingan itu dan kami semua ingin sepak bola dimulai kembali secepat mungkin, tetapi hanya ketika krisis berakhir,” tambahnya.
Raymond juga berpesan bahwa bintang-bintang Liga Inggris harus bergabung dengan dua bintang lainnya yakni Cristiano Ronaldo dan juga Messi yang sudah menyatakan tidak akan bermain jika situasi belum membaik.
Semua yang dikatakan oleh Raymond Verheijen dilandasi pengalamannya yang sudah bertahun-tahun bekerja di bidang kesehatan dan kebugaran. Maka dari itu, dirinya bisa membaca kemungkinan-kemungkinan yang terjadi jika kompetisi dilanjutkan di tengah virus corona.