Liga Inggris

Ikuti Jejak Pemain, Wakil Presiden West Ham Bersedia Potong Gajinya Perangi Corona

Minggu, 5 April 2020 04:45 WIB
Penulis: Mohammad Khalid Syihabuddin | Editor: Indra Citra Sena
© Arfa Griffiths/West Ham United via Getty Images
Wakil Presiden West Ham United, Karren Brady, beritikad baik dengan bersedia menerima kebijakan pemotongan gaji bersama para pemain. Copyright: © Arfa Griffiths/West Ham United via Getty Images
Wakil Presiden West Ham United, Karren Brady, beritikad baik dengan bersedia menerima kebijakan pemotongan gaji bersama para pemain.

INDOSPORT.COM - Wakil Presiden West Ham United, Karren Brady, beritikad baik dengan bersedia menerima kebijakan pemotongan gaji yang sama dengan para pemain.

Klub peserta Liga Inggris 2019-2020 saat ini dihadapkan dengan dua pilihan sulit di tengah krisis penyebaran virus corona yang semakin masif.

Mereka harus memilih untuk pemotongan gaji para pemain atau jika tidak akan dikenakan pembayaran tariff pajak yang lebih tinggi. Hal ini disampaikan oleh Ketua Komisi Digital, Kebudayaan, Media dan Olahraga (DMCS) Parlemen Inggris, Julian Knight.

Melihat keputusan yang dilontarkan oleh anggota Parlemen Inggris, Karren Brady akhirnya memutuskan untuk sama-sama memotong gaji nya seperti para pemain West Ham United lainnya.

"Sekarang bukan waktu yang mudah dan, saya berharap ada cara lain, tapi, tanpa pemasukan semuanya bakal sulit. Jadi, saya sendiri akan mengambil potongan yang sama seperti mereka dan bersama-sama memerangi virus corona," Kata Brady yang dilansir dari Sky Sports.

Brady juga harus bertindak adil jika memang para pemain harus menanggung pemotongan gaji. Dia harus melakukannya untuk sama-sama memerangi penyebaran virus corona yang semakin masif.

“Kami semua ingin bekerja dengan para pemain kami untuk mencapai kesepakatan bersama untuk melakukan sesuatu demi kebaikan jangka panjang klub, dengan adil dan masuk akal,” tambahnya.

Mengamati kondisi saat ini, 20 klub Liga Inggris telah mengadakan pertemuan pada Jumat (3/4/20). Dipastikan bahwa pertandingan tidak akan dilanjutkan pada Mei mendatang sebelum situasi benar-benar aman.

Tak hanya itu, pihak klub juga berkomunikasi dengan para pemain mengenai kemungkinan pemotongan gaji mereka sebesar 30 persen selama penangguhan ini.