Liga Indonesia

Kenangan Perseden Denpasar di Ligina 2003, Dari Eks Timnas Indonesia hingga NAC Breda

Jumat, 10 April 2020 17:50 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Perseden Denpasar pernah gemerlap pemain bintang saat mengikuti Liga Bank Mandiri 2003. Sayangnya, keberadaan Miro Baldo Bento, Yeyen Tumena hingga Stenly Mamuaya tak mampu menyelamatkan Laskar Catur Muka dari jurang degradasi.

Inilah musim yang dinanti-nanti Perseden sejak berdiri pada 1991. Setelah berjuang dari kompetisi terbawah, akhirnya Perseden bisa tampil di kasta tertinggi Liga Indonesia.

Perseden tampil dalam ajang Liga Bank Mandiri 2003. Perseden datang dengan status tim promosi, setelah menjadi runner up Divisi Satu 2002. Mereka lolos bersama Persik Kediri.

Keberhasilan ini kemudian disikapi Perseden dengan mendatangkan sejumlah mantan pemain Timnas Indonesia. Ada jebolan PSSI Primaverra, Yeyen Tumena yang sebelumnya memperkuat Persikota Tangerang.

Lalu, ada Miro Baldo Bento yang sebelumnya jadi ujung tombak PSM Makassar. Ada pula nama-nama seperti Stenly Mamuaya, Paulus Krey, Yan Kaunang, Agus Susanto, Ahmad Junaedi, M Kamri, Komang Adnyana, Wayan Sukadana, Ricardo Benavides, Victor Anderson hingga Gbeneme Friday.

Marwal Iskandar juga sempat gabung pada putaran pertama sebelum pindah ke Persib Bandung pada putaran kedua. Sementara untuk kursi pelatih, pada putaran pertama ditangani eks asisten manajer NAC Breda, Dick Buitelaar. Lalu, putaran kedua digantikan Nandar Iskandar.

Kala itu, Perseden sejatinya mampu tampil apik tiap bermain di Stadion Ngurah Rai, Denpasar. Perseden mampu mengalahkan tim-tim, seperti Persija 3-2, Persib 2-1, PSM 2-0, Persipura 2-1, PSS Sleman 3-0 hingga Persijatim Solo FC 5-3.

Total dari 19 laga kandang, Perseden mencatatkan 13 kemenangan, lima hasil seri dan sekali kalah. Satu kekalahan itu diderita dari Petrokimia Putra 1-3. Sasi Kirono jadi bintang tim tamu dengan lesatan dua gol, ditambah sebiji gol dari Gatot Indra.

Namun, rekor sangar di kandang tak diimbangi dengan hasil tandang. Dari 19 laga tandang, Perseden hanya mendapatkan empat poin. Poin diraih setelah menang atas Arema FC 1-0 dan mengimbangi PSDS Deli Serdang 0-0.

17 laga lain berakhir dengan kekalahan. Mulai dihajar PSM Makassar 0-4, Petrokimia 1-4 dan Persipura Jayapura 1-3. Dua kekalahan pada partai pamungkas akhirnya melempar Perseden ke zona playoffs.

Sialnya, satu dari dua kekalahan itu diderita atas PSPS Pekanbaru 0-2. Satu dari dua gol PSPS dicetak mantan pemain Perseden, I Komang Mariawan. Perseden pun akhirnya masuk playoffs bersama Persib Bandung dan jumpa Persela Lamongan dan PSIM Yogyakarta.

Babak playoffs digelar di Stadion Manahan Solo. Hasilnya pun bia ditebak. Dengan status sebagai tim jago kandang, Perseden tak bisa berbuat banyak.

Pada partai pembuka, Perseden kalah 0-1 dari PSIM lewat gol tunggal Roberto Kwateh. Kekalahan kedua diderita dari Persela Lamongan 1-3. Dan partai pamungkas, Perseden hanya bermain imbang dengan Persib 4-4.

Perseden akhirnya "pulang kampung" ke kasta kedua, bersama PSIM. Sementara tiket bermain di Liga Indonesia 2004 direbut Persib dan Persela. Sejak saat itu, Perseden kesulitan bangkit. Kini, Perseden ada di kasta ketiga dengan besutan Wayan Sukadana.