Liga Indonesia

Saddil Ramdani Buka Suara soal Kasus Penganiayaan, Bela Sang Ibunda yang Dihina

Jumat, 10 April 2020 20:39 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Lanjar Wiratri
 Copyright:

INDOSPORT.COM – Pemain Bhayangkara FC, Saddil Ramdani, akhirnya angkat bicara terkait dengan kasus penganiayaan yang menyeret namanya sebagai tersangka. Menurut pengakuannya, Saddil hanya membela ibunya yang dihina.

Sosok Saddil selama beberapa hari belakangan menjadi sorotan sejak dirinya ditetapkan sebagai tersangka dugaan penganiayaan. Selama itu pula dirinya belum memberikan keterangan apapun terkait kasusnya.

Lelah dengan pemberitaan media yang menyudutkannya, mantan pemain Pahang FA itu akhirnya mengungkapkan ujung pangkal kasus tersebut bermula karena ibunya dihina oleh korban yang tengah mabuk.

“Jadi cerita awalnya itu mereka korban (Irwan) dan rekan-rekannya minum di belakang rumah, lagi dalam keadaan mabuk mereka selalu menyanyikan lagu kematian yang menyinggung mama saya,” kata Saddil seperti dilansir dari Detik.com.

Saddil menceritakan ibunya mencoba menegur aksi korban yang melarang minum-minum, namun teguran itu tak dihiraukan. Korban bersama temannya justru malah menanggapi teguran ibunya dengan nada menantang.

Selang satu minggu setelah kejadian itu, ibu Saddil justru merasa menjadi korban pemerasan oleh korban. Awalnya, ibunya memberi uang kepada si korban, tapi karena keseringan ibu Saddil menolak memberi uang.

Meski tidak diberi uang, korban dan teman-temannya tetap nekat nongkrong dan minum di belakang rumah. Hal ini membuat ibu Saddil merasa terganggu dan akhirnya menegur kembali mereka. Tapi salah satu rekan korban malah memaki dengan bahasa kasar.

“Akhirnya mama saya pergi, tiba-tiba salah satu rekan minumnya mengamuk  memaki-maki mama saya dengan bahasa yang tidak layak seperti anj*** b*** orang tua an****," katanya.

Saddil yang merasa marah karena ibunya sudah dihina akhirnya nekat mendantangi korban dan teman-temannya hingga kemudian terjadilah perkelahian yang membuat Saddil menjadi tersangka.

Terlepas dari itu semua, Saddil mengaku tetap akan bertanggung jawab atas tindakannya. Dia bahkan rela nama besarnya tercoreng asalkan  harga diri ibu dan keluarganya tetap terjaga.

Diketahui sebelumnya, Polres Kendari menetapkan Saddil Ramdani sebagai tersangka kasus dugaan pengeroyokan.

Meski berstatus tersangka, Saddil tidak ditahan oleh pihak kepolisian me,ainkan hanya menjalani wajib lapor. Kasusnya ini mungkin mengancam posisinya dicoret dari skuat Bhayangkara FC.

Sementara itu, Bhayangkara FC pun menyerahkan semua proses hukum ke Polres Kendari, Sulawesi Tenggara. Manajemen akan mencari informasi lebih dalam terkait permasalahan hukum yang menimpa pemain kelahiran Labone, Sulawesi Tenggara, 2 Januari 1999 itu. “

Kami menyerahkan proses hukum kepada Polres Kendari,” kata manajer Bhayangkara FC, I Nyoman Yogi Hermawan dalam rilis klub.
 

Laporan reporter Detik News: Sitti Harlina