Liga Indonesia

Memori Liga 1 2018, Periode Terburuk Persipura di Tangan Pelatih Asing

Selasa, 14 April 2020 10:05 WIB
Penulis: Sudjarwo | Editor: Indra Citra Sena
© Grafis:Yanto/Indosport
Logo klub Liga 1, Persipura Jayapura. Copyright: © Grafis:Yanto/Indosport
Logo klub Liga 1, Persipura Jayapura.

INDOSPORT.COM - Persipura Jayapura tak hanya pernah mengecap cerita manis bersama pelatih asing, namun ada juga cerita kelam saat Boaz Solossa dkk. ditangani tiga ekspatriat sekaligus dalam satu musim kompetisi, tepatnya di Liga 1 2018.

Gelar juara pertama kali Persipura pada 2005 silam memang sukses diraih berkat jasa pelatih lokal, Rahmad Darmawan. Namun sejumlah raihan mentereng sejak 2007 hingga 2016 silam adalah buah kerja dari arsitek asing.

Sebut saja Raja Isa, Jacksen F. Tiago, hingga Angel Alfredo Vera yang terbilang sukses menjaga kedudukan Persipura di jajaran elite sepak bola Indonesia, mulai dari finis di peringkat kedua hingga merengkuh trofi juara.

Kiprah Persipura di tangan pelatih asing nyatanya tak selalu berjalan mulus, contohnya Antonio Gonzaga Netto. Pria asal Brasil menjadi orang asing pertama yang gagal lantaran hanya memimpin tim selama empat laga saja dengan hasil dua kali kalah dan dua kali seri di awal musim Liga Indonesia 2006.

Kehadiran pelatih asal Malaysia, Raja Isa, yang melanjutkan tugas kompatriotnya, Irfan Bakti Agus Salim (batal, pada edisi 2007/08 seolah mengembalikan angin segar bagi publik pecinta Persipura Jayapura.

Raja Isa membangkitkan kembali gairah juara dengan membawa Persipura memuncaki klasemen wilayah timur dan grup B babak 8 besar setelah musim sebelumnya gagal total. Sayang, saat bertemu PSMS Medan di semifinal, mereka dipaksa menyerah lewat adu penalti.

Karier Raja Isa sempat terselamatkan karena di musim yang sama ia berhasil mengantarkan Persipura ke final Copa Indonesia, meskipun akhirnya kalah dari Sriwijaya FC.

Semusim berikutnya, manajemen Persipura Jayapura memutuskan untuk mencari juru racik baru dan memilih Jacksen Tiago sebagai suksesor Raja Isa.

Jacksen akhirnya membayar kepercayaan tersebut dengan prestasi tinggi berupa tiga titel juara bagi Persipura edisi 2008/09, 2010/11 dan 2013 plus tiga kali runner up plus semifinalis AFC Cup 2014.

Torehan manis Persipura bersama pelatih asing kembali dirasakan saat dipegang pelatih asal Argentina, Angel Alfredo Vera, di kompetisi tak resmi, ISC 2016. Trofi juara sukses dibawa pulang, namun ironis karena itulah prestasi terakhir yang hingga kini belum bisa dilanjutkan oleh penerusnya.

Rekor Buruk Persipura 

Setelah Wanderley Junior gagal membawa Persipura finis di peringkat lima besar di Liga 1 2017, kegagalan tim berjuluk Mutiara Hitam itu kembali berlanjut di musim berikutnya saat diarsiteki tiga pelatih asing sekaligus.

Peter Butler, Amilton Silva de Oliviera, dan Osvaldo Lessa saling bergantian menukangi Persipura di Liga 1 2018, namun musim itu pula ketiganya berandil menjerumuskan klub ke peringkat terburuk semenjak 2004. Mereka hanya bisa finis di peringkat ke-12!

Semula, Persipuramania menaruh asa tinggi pada pelatih asal Inggris, Peter Butler, di awal kompetisi. Bagaimana tidak, eks pemain Leeds United itu menjalani debutnya dengan mempersembahkan lima kemenangan dari sembilan laga awal.

Rentetan hasil itu termasuk kemenangan enam gol tanpa balas atas Madura United. Ia terpaksa didepak setelah di lima laga berikutnya Persipura tak pernah menang secara beruntun.

Tony Ho lantas melanjutkan tugas Butler di empat pertandingan, sebelum tongkat estafet kepelatihan diberikan kepada Amilton Silva pada pekan ke-19. Pelatih berkepala plontos ini sukses mengawali debutnya dengan sempurna saat menggilas Barito Putera yang ditangani Jacksen F. Tiago (5-1).

Meski berhasil mempersembahkan tiga kemenangan, namun Persipura menderita dua kali kekalahan dan membuatnya harus terdepak dari kursi pelatih ketika baru menakhodai Boaz Solossa dkk. selama lima laga.

Manajemen Persipura Jayapura seolah kelimpungan dan terkesan panik ketika memutuskan menjalin kerja sama kembali dengan Osvaldo Lessa, pelatih Brasil yang pernah gagal bersama Persipura di periode 2015-2016.

Lessa yang hanya bermodalkan skill pelatih fisik itu melengkapi masa kegelapan Persipura di tangan pelatih asing dengan hanya meraih tiga kemenangan dalam 11 laga. Selebihnya, tim menelan enam kekalahan dan dua kali imbang.

Bahkan, di musim itu pula Persipura membuat tiga rekor terburuknya dengan mencatatkan jumlah kebobolan terbanyak (46 gol) dan jumlah kekalahan terbanyak (14 kali) sejak 2003 hingga jumlah poin yang bahkan tak sampai 50 sejak 2006 (44 poin).

Hasil buruk juga sempat diderita oleh Persipura era Luciano Leandro di awal musim 2019 dengan hasil tak pernah menang dalam lima laga. Namun, torehan yang dibuat trio Butler, Amilton, dan Lessa adalah yang paling parah sepanjang sejarah klub ditangani pelatih asing dalam semusim kompetisi.

1