Liga Indonesia

Lemak Pemain PSIS Jadi Salah Satu Fokus Tim Pelatih Jika Liga 1 Kembali Bergulir

Sabtu, 18 April 2020 08:23 WIB
Penulis: Alvin Syaptia Pratama | Editor: Yohanes Ishak
© Alvin Syaptia Pratama/INDOSPORT
Asisten pelatih PSIS Semarang, Imran Nahumarury. Copyright: © Alvin Syaptia Pratama/INDOSPORT
Asisten pelatih PSIS Semarang, Imran Nahumarury.

INDOSPORT.COM – Kompetisi Liga 1 2020 yang diliburkan membuat pemain PSIS Semarang harus berlatih mandiri di rumah sejak Senin (23/03/20) silam.

Terhitung sudah tiga pekan lebih para penggawa Laskar Mahesa Jenar melakukan latihan secara individu di rumah masing-masing akibat adanya pandemi virus corona.

Tim pelatih PSIS Semarang yang tidak bisa mengontrol pemainnya secara langsung tak lelah untuk mewanti-wanti para pemainnya untuk terus berlatih supaya berat badannya tidak naik.

Apalagi di PSIS juga diterapkan aturan bahwa pemain yang berat badannya naik akan didenda saat kembali latihan sebagai persiapan menghadapi Liga 1.

“Pada intinya kami percaya kepada para pemain. Nanti setelah kompetisi diputuskan kembali jalan dan kami berkumpul ke Semarang, kami akan timbang berat badan. Apabila lemak pemain nambah nanti akan ketahuan bahwa dia tidak latihan dengan benar,” tutur asisten pelatih PSIS, Imran Nahumarury.

Namun, mantan pemain Persija Jakarta di era 2000an ini percaya kepada semua pemain PSIS bahwa mereka adalah pemain profesional yang bertanggung jawab atas kondisi fisik masing-masing.

“Kami sebagai pelatih percaya kalau mereka profesional dan sadar latihan itu penting, mereka pasti bisa menjaga kondisinya. Mereka sudah bukan anak-anak yang harus diarahkan,” beber Imran.

Sebelum Imran menyoroti soal lemak pemain yang dilarang untuk naik, Dragan Djukanovic selaku pelatih kepala PSIS juga pernah berkata bahwa pemainnya harus mencontoh pemain profesional asal Eropa yang cukup disiplin menjaga kondisi fisik di saat kompetisi libur.