In-depth

10 Kiper PSM Makassar dari Luar Sulawesi Selatan, Mana yang Terbaik?

Kamis, 23 April 2020 08:00 WIB
Penulis: Adriyan Adirizky Rahmat | Editor: Coro Mountana
© freepik.com/ksandrphoto/wikipedia
10 Kiper PSM Makassar dari Luar Sulawesi Selatan, Mana yang Terbaik? Copyright: © freepik.com/ksandrphoto/wikipedia
10 Kiper PSM Makassar dari Luar Sulawesi Selatan, Mana yang Terbaik?

INDOSPORT.COM - Berikut deretan 10 kiper yang pernah atau sedang memperkuat klub elite Liga 1, PSM Makassar, dan berasal dari luar Sulawesi Selatan (Sulsel), mana yang terbaik?

PSM merupakan salah satu klub yang juga sering mengorbitkan kiper asli dari daerahnya sendiri seperti Syamsidar, Andi Muhammad Guntur, Syaiful Syamsuddin, dan Hilmansyah.

Namun, klub berjuluk Pasukan Ramang ini juga sering merekrut kiper yang berasal dari luar Sulsel dalam kurun waktu beberapa musim terakhir, seperti Rivky Mokodompit.

Siapa sajakah sembilan kiper lainnya? Berikut redaksi berita olahraga INDOSPORT merangkum untuk anda.

Miswar Saputra

Miswar lahir di Aceh pada 19 April 1996 dan saat ini telah berusia 24 tahun. Pengidola kiper FC Bayern Munchen, Manuel Neuer, ini bergabung ke PSM pada jendela transfer awal musim Liga 1 2020.

Sebelum bergabung ke PSM, Miswar membela klub kota kelahirannya Persiraja Banda Aceh lalu hengkang ke Persebaya Surabaya pada musim 2017 dan bertahan hingga akhir Liga 1 2019.

Kiper berpostur 183 cm yang hanya diikat kontrak satu musim ini telah tampil sebanyak lima kali untuk PSM, dengan rincian empat laga di ajang Piala AFC 2020 dan sekali di Liga 1 2020.

Rivky Mokodompit

© Fitra Herdian/INDOSPORT
Rivky Mokodompit (tengah), kiper utama Persebaya Surabaya Copyright: Fitra Herdian/INDOSPORTRivky Mokodompit (tengah), kiper utama Persebaya Surabaya

Kiper dengan nama lengkap Rivky Deython Mokodompit ini lahir di Kotamobagu, Sulawesi Utara, pada 5 Desember 1988. Ia menjadi bagian PSM sejak masa pra musim Liga 1 2017.

Sama dengan Miswar, Rivky mengawali karir di klub kota kelahirannya Persibom Bolaang Mongondow dari musim 2007 hingga 2009. Ia kemudian membela beberapa klub, salah satunya Sriwijaya FC.

Rivky memperkuat PSM hingga akhir musim Liga 1 2019 dengan total 91 laga di semua kompetisi resmi plus mempersembahkan gelar Piala Indonesia 2018/19 dan runner up Liga 1 2018.

Hery Prasetyo

Selanjutnya ada nama kiper kelahiran Malang pada 28 April 1985 (24 tahun). Herprast sapaan akrabnya memulai karir bersama Persibo Bojonegoro pada musim 2008 hingga 2010 silam.

Herprast hengkang ke PSM pada jendela transfer awal musim Liga 1 2019 lalu. Sayang, ia hanya menjadi pilihan ketiga sehingga hanya mengukir dua penampilan saja dengan total 76 menit bermain.

Shahar Ginanjar

© Media Persija
Kiper Persija Jakarta, Shahar Ginanjar. Copyright: Media PersijaKiper Persija Jakarta, Shahar Ginanjar.

Shahar merupakan kiper yang lahir di Purwakarta, Jawa Barat, pada 4 November 1990. Saat ini, ia memperkuat klub Ibu Kota, Persija Jakarta, sejak putaran kedua Liga 1 2018 silam.

Kebersamaan Shahar dan PSM hanya bertahan singkat, yakni pada putaran pertama Liga 1 2018 saja. Ia kemudian dipinjamkan ke Persija setelah hanya mengemas dua penampilan saja.

Imam Arief Fadillah

Setelah meminjamkan Shahar ke Persija, PSM lalu meminjam kiper Persib Bandung. Dialah Imam Arief Fadillah, pria kelahiran Tasikmalaya, Jawa Barat, pada 14 Desember 1989.

Serupa dengan Shahar, Imam juga hanya merasakan dua penampilan saja bersama PSM disepanjang putaran kedua Liga 1 2018. Ia bahkan harus diganjar kartu merah pada laga debutnya.

Deny Marcel

Deny Marcel lahir di Balikpapan pada 24 Februari 1983 silam. Ia memperkuat PSM pada dua periode, pertama pada musim 2010 hingga 2013 kemudian kembali lagi pada musim 2016 hingga 2017.

Kiper berpostur 180 cm ini pun menjadikan PSM sebagai klub profesional terakhirnya. Pada akhir musim Liga 1 2017 lalu, Deny memutuskan pensiun dengan hanya mencatatkan satu penampilan saja.

Dimas Galih Pratama

Selain Herprast, PSM juga pernah diperkuat kiper asal Jatim lainnya. Dialah Dimas Galih Pratama, pria kelahiran Surabaya pada 23 November 1982 yang saat ini memperkuat klub Liga 1, Persik Kediri.

Dimas pertama kali memperkuat PSM diajang Piala Presiden 2015, kala itu usianya masih 22 tahun. Ia kemudian mendapatkan kontrak baru untuk mengarungi Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016.

Markus Horison

© Tribun Bali
Markus Horison Copyright: Tribun BaliMarkus Horison

Kiper berkepala plontos yang lebih dikenal dengan nama Markus Horison ini lahir di Langkat, Sumatera Utara, pada 14 Maret 1981. Ia merupakan kiper berlabel Tim Nasional (Timnas) Indonesia.

Markus memperkuat PSM sejak musim 2014 diajang Liga Super Indonesia. Kiper berpostur 186 cm ini dimainkan sebanyak 17 kali disepanjang musim tersebut dan mendapatkan perpanjangan kontrak.

Musim selanjutnya, Markus menjadi pilihan utama pelatih Alfred Riedl yang menangani PSM kala itu. Sayang, PSSI dibekukan oleh FIFA sehingga QNB League 2015 harus terhenti setelah melewati tiga pekan.

Fauzi Toldo

Di ajang QNB League 2015, PSM juga memiliki satu kiper lain yang berasal dari Sumatera. Dialah Fauzi Toldo, kiper kelahiran Palembang pada 22 November 1981 yang saat ini berusia 38 tahun.

Pengidola kiper legendaris Italia dan Inter Milan, Francesco Toldo, ini menjadi pelapis Markus. Sayang, kebersamaanya dengan PSM hanya seumur jagung akibat terhentinya QNB League 2015 setelah pekan ketiga.

I Ngurah Komang Arya

I Ngurah Komang Arya merupakan satu-satunya kiper asal Bali yang pernah dimiliki PSM. Pria kelahiran 14 Oktober 1985 ini menjadi bagian Pasukan Ramang selama dua musim lamanya.

Ngurah Komang bergabung ke PSM pada awal musim Liga Prima Indonesia (LPI) 2013. Menjadi kiper inti, ia lalu dipertahankan satu musim lagi untuk mengarungi ketatnya Liga Super Indonesia (LSI) 2014.

itulah 10 kiper PSM Makassar yang berasal dari luar daerah Sulawesi Selatan, mana yang terbaik menurut versi anda?