Liga Indonesia

3 Keuntungan Timnas Indonesia Andai Marko Simic Dinaturalisasi

Minggu, 26 April 2020 09:09 WIB
Editor: Rafif Rahedian
© Gafis:Yanto/Indosport.com/twitter@Persija_Jkt
Timnas Indonesia bisa mendapatkan 3 keuntungan jika Marko Simic melakukan proses naturalisasi untuk menjadi WNI. Copyright: © Gafis:Yanto/Indosport.com/twitter@Persija_Jkt
Timnas Indonesia bisa mendapatkan 3 keuntungan jika Marko Simic melakukan proses naturalisasi untuk menjadi WNI.

INDOSPORT.COM – Timnas Indonesia bisa mendapatkan 3 keuntungan jika Marko Simic melakukan proses naturalisasi untuk menjadi WNI.

Simic secara terang-terangan mengaku tidak keberatan menjadi WNI dan tampil bersama Timnas Indonesia. Hal itu ia ungkapkan saat diwawancarai oleh media Kroasia, Jutarnji.  

“Saya bisa saja mendapatkan paspor Indonesia dalam waktu dekat dan bermain untuk tim nasional mereka,” katanya kepada Jutarnji.

“Itu (menjadi WNI) akan menguntungkan saya, karena sebagai orang Asia saya bisa bermain untuk berbagai klub di sana dan hal tersebut akan membantu saya menolong keluarga saya secara finansial,” lanjutnya.

Itu tentunya akan sangat menguntungkan bagi Timnas Indonesia. Mengingat, Simic merupakan salah satu penyerang terbaik yang ada di kompetisi Liga 1.

Berikut INDOSPORT mencoba untuk merangkum 3 keuntungan yang bisa ditorehkan Timnas Indonesia ketika Simic melakukan proses naturalisasi.

Tingkatkan Produktivitas

© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Striker klub Liga 1, Persija Jakarta, Marko Simic saat mencetak gol ke gawang Geylang International. Copyright: Herry Ibrahim/INDOSPORTStriker klub Liga 1, Persija Jakarta, Marko Simic saat mencetak gol ke gawang Geylang International.

Para pecinta sepak bola nasional tentunya sudah mengetahui betul bahwa Simic memiliki produktivitas yang cukup tinggi. Kemungkinan hal itu bisa menjadi solusi Timnas Indonesia.

Mengingat, saat ini Timnas Indonesia tidak memiliki penyerang menakutkan di lini serang lawan. Mengingat, Beto Goncalves juga tampul kurang konsisten di kualifikasi Piala Dunia 2022.

Simic sendiri bisa menuntaskan masalah itu, mengingat ia selalu tampil konsisten sejak 2018 lalu. Ia berhasil menyumbangkan 56 gol dari 77 laga di semua ajang bersama Persija Jakarta.

Kepercayaan Fans Meningkat

© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Suporter Timnas Indonesia memberikan dukungan pada pemain Indonesia U-19. Copyright: Herry Ibrahim/INDOSPORTSuporter Timnas Indonesia memberikan dukungan pada pemain.

Hadirnya Simic kemungkinan besar bisa meningkatkan kepercayaan fans, terlebih para pendukung setia Persija. Karena Timnas Indonesia harus mengembalikan kepercayaan fans, yang sempat hilang beberapa waktu lalu.

Itu tentunya akan sangat berdampak positif bagi kelangsungan Timnas Indonesia. Kepercayaan fans sebelumnya sempat terbangun setelah PSSI menunjuk Luis Milla sebagai pelatih.

Meski juru taktik berkebangsaan Spanyol tersebut tak bisa memberikan gelar juara, namun publik telah menaruh kepercayaan penuh kepada sang pelatih.

Dengan begitu, kendati Timnas Indonesia mengalami kekalahan, mereka akan tetap mendapatkan sanjungan dari para pendukung setia tanah air.

Dalam kasus ini, Simic bisa membuat publik kembali percaya dengan ketajaman yang dimilikinya. Itu bisa saja terjadi, jika performa sang striker terus meningkat tiap musimnya.

Bisa Manfaatkan Bola Atas

© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Gol pertama Marko Simic ke gawang JDT lewat sundulan. Copyright: Herry Ibrahim/INDOSPORTGol pertama Marko Simic ke gawang JDT lewat sundulan.

Dalam beberapa tahun terakhir, Timnas Indonesia sudah cukup kesulitan mencuri gol melalui bola atas. Ini tentunya menjadi sebuah titik lemah bagi Skuat Garuda.

Namun, Timnas Indonesia kali ini bisa memanfaatkan bola-bola atas untuk mencetak gol dari gawang lawan. Karena Simic punya keunggulan dalam hal ini.

Dengan postur tubuh yang mendulang, penyerang berusia 32 tahun tersebut kemungkinan besar bakal menyulitkan pemain bertahan lawan dalam duel udara.

Terlebih, Simic juga cukup rajin menciptakan gol melalui tandukannya saat bertarung bersama Persija di kompetisi Liga 1 ataupun semua ajang.