Liga Indonesia

Kompetisi Galatama Edisi Perdana: 8 Klub Jakarta Berebut Takhta Juara

Selasa, 26 Mei 2020 15:02 WIB
Penulis: Arief Tirtana | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© stmed.net/Wikipedia
Edisi perdana kompetisi Galatama menjadi pnggung klub-klub asal Jakarta, yang jumlahnya bahkan melebihi setengah dari total tim peserta. Copyright: © stmed.net/Wikipedia
Edisi perdana kompetisi Galatama menjadi pnggung klub-klub asal Jakarta, yang jumlahnya bahkan melebihi setengah dari total tim peserta.

INDOSPORT.COM – Edisi perdana kompetisi Galatama menjadi pnggung klub-klub asal Jakarta, yang jumlahnya bahkan melebihi setengah dari total tim peserta.

Pada akhir tahun 1970-an, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia, PSSI, melakukan sebuah gebrakan dengan menggelar kompetisi semi profesional bertajuk Galatama (Liga Sepak Bola Utama). Mendampingi kompetisi Perserikatan yang sudah ada saat itu.

Gayung bersambut, sejumlah klub pun antusias muncul, bergabung turut serta sejak gelaran pertama Galatama digulirkan di tahun 1979.

Saat itu setidaknya ada 14 klub peserta yang ambil bagian dan bisa memenuhi regulasi yang dibuat PSSI saat itu. Seperti diantaranya memiliki badan hukum dengan modal kerja sekurang-kurangnya Rp25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah). Dan membayar uang muka kepada PSSI sebesar Rp100.000 (seratus ribu rupiah) dan iuran bulanan sebesar Rp25.000 (dua puluh lima ribu rupiah).

Dengan pendanaan mandiri tanpa menggunakan uang APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah), menariknya lebih dari separuh klub yang ambil bagian di Galatama edisi pertama itu adalah berasal dari Jakarta.

Setidaknya ada tujuh klub asal Jakarta, Mulai dari Arseto FC, BBSA Tama, Buana Putra, Cahaya Kita, Indonesia Muda, Jayakarta, Tunas Inti, hingga Warna Agung.

Sementara enam tim peserta lainnya tersebar masing-masing dari kota berbeda. Seperti Medan (Pardedetex), Tanjung Karang (Jaka Utama), Bogor (Perkesa 78), Bandung (PS Sari Bumi Raya), Magelang (Tidar Sakti) dan Surabaya (NIAC Mitra).

Dengan jumlah mayoritas, kekuatan tim-tim asal Jakarta itupun mendominasi gelaran Galatama edisi pertama tersebut. Tiga tim asal Jakarta mendominasi di urutan tiga besar. Dengan Warna Agug di peringkat pertama sebagai juara, Jayakarta sebagai runner up dan Indonesia Muda di peringkat tiga.

Sementara sebagai tim dari luar Jakarta dengan prestasi terbaik kala itu adalah NIAC Mitra asal Suarabaya yang bertengger di peringkat empat. Satu strip di atas klub asal Medan, Pardedetex.

Meski mendominasi, saat itu ada satu klub asal Jakarta yang harus menyuadi kompetisi Galatama edisi perdana, sebelum menyelesaikan seluruh pertandingan. Yakni BBSA Tama, yang terpaksa mundur saat memasuki pekan ke-13.