Bola Internasional

3 Pelatih yang Tak Memiliki Karier Sepakbola Profesional

Rabu, 27 Mei 2020 12:27 WIB
Penulis: Bayu Wira Handyan | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Filippo Alfero - Juventus FC/Juventus FC via Getty Images
Maurizio Sarri adalah salah satu pelatih papan atas yang sukses meskipun tidak memiliki pengalaman bermain sebagai pemain profesional. Copyright: © Filippo Alfero - Juventus FC/Juventus FC via Getty Images
Maurizio Sarri adalah salah satu pelatih papan atas yang sukses meskipun tidak memiliki pengalaman bermain sebagai pemain profesional.

INDOSPORT.COM – Beberapa pelatih papan atas dunia saat ini jika dirunut pasti memiliki karier sebagai pesepak bola profesional yang gemilang.

Pengalamannya ketika masih merumput di lapangan akan sangat kentara dari gaya permainan dan skema taktik yang akhirnya dipilih.

Namun, beberapa pelatih tak memiliki kesempatan untuk terjun sebagai pesepak bola profesional. Alih-alih merintis karier pelatih dari jenjang pemain, mereka melewati fase tersebut dan ujug-ujug langsung terjun ke dunia kepelatihan.

Dilansir dari Sportskeeda, berikut adalah 3 pelatih papan atas dunia yang terbukti sukses meskipun belum pernah memiliki pengalaman sebagai pesepakbola profesional.

Andre Villas-Boas (Portugal)

© AFP
Mantan manajer Chelsea, Andre Villas-Boas. Copyright: AFPAndre Villas-Boas, pelatih Marseille saat ini.

Tercatat pernah memiliki karier kepelatihan di Porto, Chelsea, Tottenham Hotspur, Zenit, dan sekarang Marseille, AVB, begitu dirinya sering dipanggil, adalah salah satu wonderkid di dunia kepelatihan jauh sebelum nama Julian Nagelsmann mencuat bersama RB Leipzig belakangan ini.

Mengawali karier sebagai staf di departemen observasi milik Porto karena obrolan yang dia lakukan dengan Sir Bobby Robson, dirinya memiliki ide-ide menakjubkan terkait sepak bola dan dunia manajerialnya.

Meraih lisensi kepelatihan A dari UEFA saat umurnya baru menginjak 19 tahun, AVB memulai perjalanan di dunia kepelatihan saat dirinya direkrut untuk menjadi asisten Jose Mourinho kala The Special One masih menjabat sebagai pelatih Porto. Saat itu usianya baru menginjak 21 tahun.

Capaian impresifnya adalah saat membawa Porto meraih treble winner (Liga Portugal, Piala Portugal, dan Liga Europa) di musim pertamanya melatih raksasa Portugal itu pada musim 2010/11. Saat itu, dirinya juga ditahbiskan sebagai pelatih termuda sepanjang sejarah yang mampu meraih gelar juara di level Eropa.

Maurizio Sarri (Italia)

© Filippo Alfero - Juventus FC/Juventus FC via Getty Images
Maurizio Sarri pelatih Juventus Copyright: Filippo Alfero - Juventus FC/Juventus FC via Getty ImagesMaurizio Sarri pelatih Juventus

Pernah mencoba berkarier sebagai pesepak bola, cedera membuat dirinya kemudian fokus untuk menekuni kariernya sebagai bankir.

Memulai karier kepelatihan dengan melatih USD Stia 1925 saat usianya 30 tahun, Sarri mesti menunggu 22 tahun untuk memiliki kesempatan melatih klub yang lumayan memiliki nama.

Saat itu, Empoli adalah pelabuhan karirnya, sekaligus klub yang berhasil membuat namanya moncer seantero Italia. Selepas dari Empoli, Napoli tertarik menggunakan jasanya. Bersama mereka Sarri makin moncer dan disebut-sebut sebagai salah satu pelatih paling inovatif seabad terakhir ini.

Namun, meski dipuja sana-sini, nyatanya dirinya belum juga meraih trofi pertamanya sejak memulai karirr kepelatihan pada tahun 1990 lalu.

Kesempatan itu akhirnya datang saat dirinya melatih Chelsea. Meskipun tak menjadi sosok yang favorit di London, Sarri sukses mengantarkan trofi Liga Europa ke Stamford Bridge. Trofi pertamanya sepanjang kariernya.

Julian Nagelsmann (Jerman)

© getty images
Julian Nagelsmann. Copyright: getty imagesJulian Nagelsmann, pelatih RB Leipzig saat ini.

Sosok yang saat ini sedang naik daun, Nagelsmann mungkin adalah AVB 2.0. Meskipun belum meraih trofi mayor, namun dirinya disebut-sebut bakal menjadi salah satu pelatih papan atas dunia di masa depan.

Saat ini, dirinya tercatat telah sukses mengukir berbagai rekor bersama RB Leipzig. Setelah menjadi pelatih termuda di Bundesliga Jerman saat usianya baru menginjak 28 tahun, Nagelsmann melebarkan sayap rekornya ke Liga Champions dan menjadi pelatih termuda yang meraih kemenangan di babak penyisihan Liga Champions.