Liga Indonesia

Saran Persekat pada Saat Rapat Virtual dengan PSSI Soal Nasib Liga 2

Minggu, 31 Mei 2020 23:35 WIB
Penulis: Alvin Syaptia Pratama | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Wikipedia
Salah satu peserta Liga 2 asal Jawa Tengah, Persekat Tegal memberi beberapa masukan terkait nasib kompetisi di tengah pandemi virus corona. Copyright: © Wikipedia
Salah satu peserta Liga 2 asal Jawa Tengah, Persekat Tegal memberi beberapa masukan terkait nasib kompetisi di tengah pandemi virus corona.

INDOSPORT.COM – Salah satu peserta Liga 2 asal Jawa Tengah, Persekat Tegal memberi beberapa masukan terkait nasib kompetisi Liga 2 saat acara rapat virtual yang dilaksanakan pada Jumat (30/05/20) kemarin.

Dalam rapat tersebut, klub berjuluk Laskar Ki Gede Sebayu ini diwakili langsung oleh Haron Bagas Prakosa selaku Chief Executive Officer (CEO). Mantan Sekda Kabupaten Tegal ini menyampaikan pendapatnya jelang akhir rapat virtual setelah mendengar masukan-masukan dari klub Liga 2 lainnya.

“Dalam memberi pendapat saya juga membaca pendapat dan masukan dari teman-teman Liga 2 yang lain. Kebetulan Persekat dapat kesempatan bicara di akhir-akhir rapat. Setelah mendengar masukan dari klub-klub Liga 2 dan perwakilan seperti PSSI seperti Plt sekjen baru saya bicara,” tutur Bagas kepada INDOSPORT, Sabtu (30/05/20).

“Masukan pertama Persekat soal kondisi masing-masing daerah yang berbeda, penerapannya dalam menghadapi pandemi ini beda-beda. Misal di Tegal boleh, tapi di daerah lain tidak boleh nanti jadi masalah. Tentu kebijakan ini harus disingkronkan,” imbuhnya.

Tak hanya menyoroti soal kondisi kabupaten dan kota yang berbeda dalam menyikapi pandemi virus corona, Persekat juga menyorot soal protokol kesehatan yang akan dilakukan apabila Liga 2 kembali berjalan.

Mereka tidak mau protokol kesehatan dibuat hanya untuk formalitas karena mengkhawatirkan kesehatan bagi komponen sepak bola yang terlibat, agar tak tertular virus corona.

“Yang kedua soal proteksi dalam rangka protokol kesehatannya seperti apa kalau Liga 2 kembali jalan. Protokol kesehatannya kan belum dimunculkan hingga hari ini,” ungkap Bagas.

Selain dua hal di atas, Persekat juga memberi masukan kepada PSSI untuk segera mengeluarkan aturan soal kontrak pemain apabila Liga 2 berhenti atau lanjut. Klub yang bermarkas di Stadion Tri Sanja ini tak ingin melakukan prosedur yang salah dalam menentukan hak bagi para pemainnya.