INDOSPORT.COM - Nihilnya kompetisi sepak bola nasional dan Timnas, membuat pelatih Bima Sakti sedikit mengenang perjalanan kariernya di ranah sepak bola.
Bima Sakti dikenal sebagai pemain muda potensial, hingga sempat merumput di Eropa bersama skuat PSSI Primavera, tepatnya pada tahun 1993 lalu.
Kemudian, Bima Sakti juga sempat menimba ilmu di Swedia, dan bergabung dengan tim Helsingborg B pada musim 1995/96. Saat itulah kisahnya dan kapten Timnas Swedia, Ronald Nilsson berawal.
"Ada kejadian saya bergabung dengan tim senior, ada Ronald Nilsson, pemain Timnas Swedia tahun 1994, ikut Piala Dunia di Amerika. Dia kapten tim kita di senior," jelas Bima dalam sebuah sesi live Instagram di akun pribadinya, @bimasakti230176.
"Satu momen dia bawa bola, saya nggak ambil bolanya, karena saya sungkan kan, dia saja kalau latihan gonta-ganti mobil, senior di klub, pemain Timnas Swedia lagi."
"Pas momen itu dia marah, bola ditendang keluar, dia stop latihan, dia ngomong ke pelatih dan maki-maki saya. 'Bima, kamu harus sleding saya. Kamu belajar bertahan, saya belajar keluar dari pressing kamu.'"
Sebagai pemain muda dari luar negeri, Bima Sakti tentu cukup gentar saat kerah jersey miliknya dipegang oleh Ronald Nilsson. Bahkan, ia sempat merasa akan ditempeleng oleh Nilsson saat membuat kesalahan.
"Besoknya latihan lagi, saya sleding saja saat ada bola tanggung, kami sama-sama jatuh, kakinya berdarah kena pull saya. Saya pikir dia sudah marah, jangan-jangan saya ditempeleng."
"Ternyata dipegang kepala saya, dia bilang, 'Bima, inilah sepak bola. Kamu bawa gaya latihan ini, cara main ini ke Indonesia,'" tuntas Bima Sakti.
Kini saat ia aktif melatih Timnas Indonesia U-16, Bima Sakti berharap bisa menularkan totalitas permainan Ronald Nilsson kepada anak asuhnya. Dalam waktu dekat, Timnas U-16 akan mengikuti Piala Asia U-16 2020.