Liga Indonesia

Dokter Persib Tak Setuju dengan Pemeriksaan Rapid Test di Liga 1 2020

Senin, 29 Juni 2020 18:11 WIB
Penulis: Arif Rahman | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Media Officer Persib
Persib berlatih di Lapangan Inspire Arena, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (20/03/2020). Copyright: © Media Officer Persib
Persib berlatih di Lapangan Inspire Arena, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (20/03/2020).

INDOSPORT.COM - Dokter tim sepak bola Persib Bandung, Rafi Ghani, tidak setuju dengan salah satu poin protokol kesehatan yang akan diterapkan saat Liga 1 2020 bergulir kembali Oktober mendatang. 

Rafi menuturkan, salah satu protokol kesehatan yang membuatnya tidak setuju yakni pemeriksaan rapid test yang akan dilakukan secara berkala. Pasalnya, tes tersebut menurutnya tidak efektif. 

Sebagai informasi, protokol kesehatan tersebut akan diterapkan oleh PSSI saat kompetisi bergulir kembali, untuk mencegah penyebaran virus corona atau covid-19.

"Saya sudah melihat sepintas protokol kesehatan untuk dimulainya Liga 1. Di sana ada salah satu poin yang saya tidak setuju karena pemeriksaan dengan rapid test," kata Rafi di Mes Persib, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Senin (29/06/20). 

"Jadi artinya setiap orang yang boleh masuk lapangan sudah lolos pemeriksaan rapid test yang non reaktif," ucap Rafi menambahkan. 

Dokter yang turut mengantarkan Persib meraih gelar juara Indonesia Super League (ISL) 2014 ini mencontohkan, Wander Luiz yang terpapar virus corona, pada Maret lalu. Saat itu, pemain asal Brasil tersebut dihekatui positif corona setelah melakukan swab test. 

"Mengapa saya tidak setuju, karena ada salah seorang atlet saya yang pada bulan Maret terpapar covid-19 dengan pemeriksaan PCR. Setelah melakukan isolasi mandiri sembuh dengan sendirinya," ucapnya. 

"Nah saya berpikir pada atlet saya ini sudah terbentuk anti body, jadi kalau rapid test yang kita ketahui hanya untuk mengetahui anti body di dalam badan seseorang, artinya sudah bisa dipastikan itu akan reaktif/positif pada saat pemeriksaan rapid test," ungkap Rafi. 

Rafi sudah berkoordinasi dengan dokter PSSI dan memberikan masukan, mengenai protokol kesehatan yang akan diterapkan saat kompetisi Liga 1 2020 digelar kembali. Pasalnya, rapid test dinilai tidak efektif.

"Jadi mungkin poin ini sangat merugikan buat tim saya Persib Bandung. Dan usulan saya untuk, ini sudah saya koordinasikan dengan dokter PSSI yang membuat protokol kesehatan ini. Kemungkinan kita mau mengadakan pertemuan, untuk membuat protokol kesehatan yang lebih baik," jelasnya. 

Sementara itu, Rafi selama ini sudah memberikan imbauan kepada pemain Persib Bandung untuk menjalankan protokol kesehatan, seperti rajin mencuci tangan dan menggunakan masker jika keluar rumah.