Liga Indonesia

Eks Manajer Arema Kenang Jasa Mendiang Staf Kepelatihan Era Galatama

Senin, 6 Juli 2020 11:15 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Indra Citra Sena
© Ian Setiawan/INDOSPORT
Salah satu pendiri Arema, Ovan Tobing menceritakan awal mula logo yang diciptakan Almarhum Rudi Satrio Lelono dengan filosofinya. Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT
Salah satu pendiri Arema, Ovan Tobing menceritakan awal mula logo yang diciptakan Almarhum Rudi Satrio Lelono dengan filosofinya.

INDOSPORT.COM - Ovan Tobing turut mengenang jasa Slamet Pramono, staf kepelatihan Arema Malang saat memulai kiprahnya sebagai klub sepak bola di awal-awal mengikuti kompetisi Galatama edisi 1987.

Ingatan Ovan Tobing langsung terngiang dalam ingar bingar sepak bola nasional puluhan tahun silam. Almarhum dikenalnya sebagai gelandang serang cerdas dengan daya juang tinggi. 

Slamet Pramono tercatat pernah membela timnas Indonesia periode 1965-1976 serta membela Persema Malang dan Persebaya Surabaya di level klub.

"Sebagai pemain, tipe permainannya berani. Umpannya terukur sebagai gelandang serang, eksekusi bola mati hasil sangat titis (akurat)," cetus Ovan Tobing dalam rilis Arema FC pada Sabtu (4/7/20).

Ovan Tobing merupakan salah satu pendiri klub Arema dan mulai terlibat di jajaran manajerial, sedangkan Slamet Pramono yang wafat pada usia 75 tahun, mengisi jabatan staf kepelatihan sebagai asisten pelatih periode 1987-1991.

"Sebagai asisten pelatih, karakter berani dan kerasnya masih tetap ada. Tertularkan ke pemain-pemain era Galatama," sambung eks manajer Arema Malang tersebut.

Pada sejumlah referensi, keterlibatan kedua sosok ini cukup penting dalam perjalanan panjang Arema, dimulai dari menggebrak di Galatama 1987. Singo Edan lantas semakin diperhitungkan hingga finis sebagai penghuni empat besar edisi 1991.