Liga Indonesia

Wacana Naturalisasi, Bek Bhayangkara: Di NTT Banyak Pemain Berkualitas!

Kamis, 27 Agustus 2020 15:14 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Herry Ibrahim/Indosport.com
Pemain Bhayangkara FC, Alsan Sanda menolak keras rumor naturalisasi terhadap lima pemain Brasil yang belum lama ini tiba di Indonesia. Copyright: © Herry Ibrahim/Indosport.com
Pemain Bhayangkara FC, Alsan Sanda menolak keras rumor naturalisasi terhadap lima pemain Brasil yang belum lama ini tiba di Indonesia.

INDOSPORT.COM - Pemain Bhayangkara FC, Alsan Sanda menolak keras rumor naturalisasi terhadap lima pemain Brasil yang belum lama ini tiba di Indonesia.

Ia mengatakan, PSSI harusnya melihat ke daerah, misalnya Nusa Tenggara Timur (NTT) karena banyak pemain muda potensial.

Rumor naturalisasi tersebut merebak setelah tiga klub Liga 1, Persija Jakarta, Arema FC dan Madura United mendatangkan pemain muda (kisaran 19 tahun) asal Brasil, tanpa melepas pemain asing yang dimiliki.

Bahkan, manajemen Arema FC dan Madura United mengakui jika kedatangan para pemain itu untuk membantu Timnas Indonesia U-19 menuju Piala Dunia U-20 2021.

Menurut Alsan, PSSI lebih baik mencari pemain di berbagai daerah termasuk NTT karena banyak pemain potensial yang tidak terdeteksi untuk Timnas Indonesia.

Baginya, orientasi kelima calon pemain naturalisasi tersebut patut dipertanyakan, apalagi mereka baru tiba di Indonesia dan masih berusia muda.

"Kalau naturalusasi ujungnya mereka datang hanya main bola terus kurangi bibit pemain muda lokal, kan kasihan juga. Orientasinya juga mungkin beda, jadi saya tak setuju, karena masih banyak pemain kita yang mampu, dari NTT juga banyak bibit pemain muda," katanya.

"Ketika PSSI misalnya jadi ambil keputusan itu, patut dipertanyakan.  Apalagi mereka hanya main di kelompom usia, mungkin saja momem Piala Dunia ini hanya dimanfaatkan buat curi perhatian karena pasti banyak agen yang lihat. Sebaiknya tidak ada begitu (naturalisasi)," sambung Alsan.

Alsan Sanda lebih setuju apabila PSSI mencoba memaksimalkan pemain keturunan yang banyak tersebar di Eropa. Para pemain itu dinilai lebih punya nasionalisme karena punya hubungan darah dan keterikatan batin dengan Indonesia.

"Kalau pemain asing itu kurang begitu bagus, mereka tak ada darah Indonesia jadi naturalusasi saya tidak setuju. Beda sama yang keturunan, masih ada darah dan gen mereka dari sini," tutupnya.

Sebelumnya, isu naturalisasi 5 pemain Brasil ke Timnas Indonesia U-19 juga mendapat pertentangan dari Fakhri Husaini. Mantan pelatih Timnas Indonesia U-16 itu bahkan mengatakan Indonesia melepas status tuan rumah Piala Dunia U-20 2021, bila rencana itu benar terjadi.