Liga Champions

Tribut untuk Maradona, Bintang Ajax Tiru Gaya Pemanasan Sang Legenda

Kamis, 26 November 2020 13:47 WIB
Penulis: Bayu Wira Handyan | Editor:
© Mundo Albiceleste
Bintang Ajax Amsterdam asal Argentina memberikan tribut untuk Diego Maradona jelang laga kontra FC Midtylland di ajang Liga Champions 2020/21. Copyright: © Mundo Albiceleste
Bintang Ajax Amsterdam asal Argentina memberikan tribut untuk Diego Maradona jelang laga kontra FC Midtylland di ajang Liga Champions 2020/21.

INDOSPORT.COM – Bintang Ajax Amsterdam asal Argentina memberikan tribut untuk Diego Maradona jelang laga kontra FC Midtylland di ajang Liga Champions 2020/21.

Nicolas Tagliafico memberikan penghormatan terakhir dengan menirukan pemanasan ikonik yang pernah dilakukan oleh Diego Armando Maradona berpuluh-puluh tahun yang lalu.

Bek sayap berusia 28 tahun tersebut kedapatan meniru pemanasan ikonik Maradona di Olympiastadion lengkap dengan lagu Live Is Life sebagai latarnya.

Ini merupakan tribut emosional dari Tagliafico yang terlihat begitu terharu kala momen mengheningkan cipta jelang laga yang khusus diberikan untuk Maradona dilangsungkan.

Pemanasan ikonik yang dilakukan oleh Maradona itu terjadi kala Napoli melawat ke Olympiastadion, kandang Bayern Munchen dalam leg kedua semi final Liga Europa 1988/89.

Alih-alih melakukan pemanasan selayaknya pesepakbola pada umumnya, Maradona seakan berdansa dengan bola lengkap dengan Live Is Life sebagai musik latarnya.

Maradona melakukan juggling dengan kakinya, kepalanya, dadanya, dan juga bahunya sambil tersenyum kepada puluhan ribu penonton yang memadati stadion.

Dengan sepatu yang belum tuntas diikat, Maradona berhasil menjadi pusat perhatian sekaligus menghibur puluhan ribu penonton di Olympiastadion.

Napoli sendiri berhasil menahan imbang Bayern Munchen dengan skor 2-2 sekaligus memastikan langkahnya ke babak final Liga Europa musim tersebut.

Di musim tersebut pula, Maradona berhasil mengantarkan Napoli menjadi kampiun Liga Europa. Gelar Eropa perdana  yang diraih oleh Partenopei sekaligus satu-satunya gelar kontinental yang pernah mereka dapatkan hingga sekarang.