Liga Indonesia

Miris! Persipura Akhirnya Ikuti Jejak Madura United, Bubar

Rabu, 6 Januari 2021 19:58 WIB
Kontributor: Sudjarwo | Editor: Herry Ibrahim
© Media Officer Persipura
Skuat Persipura Jayapura saat menjalani latihan di Malang. Copyright: © Media Officer Persipura
Skuat Persipura Jayapura saat menjalani latihan di Malang.

INDOSPORT.COM - Kabar mengejutkan datang dari klub Persipura Jayapura. Klub berjuluk Mutiara Hitam ini untuk sementara waktu dibekukan dari seluruh aktivitas alias bubar. Alasannya karena faktor finansial yang mengempis di masa pandemi Covid-19.

Keputusan ini diambil oleh manajemen Persipura usai melakukan rapat internal. Ini merupakan buntut dari tidak adanya kejelasan kompetisi Liga 1 2020 yang mengakibatkan pihak sponsor enggan mengucurkan dana lagi.

Tunggakan Rp5 miliar dari Bank Papua tak jadi dibayarkan, dan membuat manajemen Persipura harus mengambil keputusan sulit.

"Kami putuskan Persipura Jayapura Hentikan seluruh aktifitas, situasi finansial semakin sulit bagi kami untuk terus membayar gaji pemain, pelatih dan seluruh ofisial. Hal ini karena Bank Papua sudah memastikan bahwa mereka tidak dapat membayarkan sisa kontrak yaitu Rp 5 miliar. Jadi terhitung sejak kompetisi terhenti bulan maret tahun lalu, Persipura hanya disokong oleh PT Freeport, Kuku Bima, dan anggaran dari manajemen, walaupun kompetisi tidak berjalan, tetapi Kami tetap membayar gaji seluruh pemain, pelatih dan ofisial," kata Ketua Umum Persipura, Benhur Tomi Mano, Rabu (06/01/21).

Manajemen Persipura mengaku berat mengambil keputusan bubar, di saat akan tampil di ajang Asia, AFC Cup. Namun, finansial yang mengempis membuat mereka terpaksa harus memutuskan bubar.

"Kami sangat sayangkan situasi ini, padahal kita punya kesempatan untuk berlaga di AFC Cup 2021, karena tidak mungkin kita paksakan tim berjalan tanpa membayar gaji pemain, pelatih dan ofisial. Kami juga kaget dengan kepastian Bank Papua yang tidak bersedia membayar sisa kontrak," ungkapnya. 

Disisi lain, Bank Papua yang sejatinya masih memiliki tunggakan sponsorship Rp5 miliar sesuai kesepakatan MoU dua tahun lalu, terpaksa memutus kerjasama mereka di saat klub sedang membutuhkan suntikan dana segar untuk membayar gaji dan juga kontrak pemain.

"Dengan surat Bank Papua ini berarti kami tidak lagi punya sumber dana untuk beraktifitas, dan kita semua tahu bagaimana menurunnya ekonomi selama pandemi covid, sehingga kemampuan kita secara finansial juga menurun, apalagi ada kewajiban untuk tetap membayar gaji seluruh personil tim. Kami langsung rapat manajemen dan memutuskan untuk hentikan seluruh aktifitas tim, selama ini tim tetap berlatih secara virtual, tetapi sejak saat ini, semua kegiatan dihentikan, sampai kapan? Sampai kita dapat dukungan sponsor yang jelas dan pasti," pungkasnya.