Liga Indonesia

Liga 1 Tak Kunjung Jelas, Manajemen PSIS Buka Suara

Senin, 11 Januari 2021 22:06 WIB
Kontributor: Alvin Syaptia Pratama | Editor: Herry Ibrahim
© Alvin Syaptia/INDOSPORT
General Manager PSIS Wahyoe 'Liluk' Winarto ketika rapat jajaran petinggi PSIS. Copyright: © Alvin Syaptia/INDOSPORT
General Manager PSIS Wahyoe 'Liluk' Winarto ketika rapat jajaran petinggi PSIS.

INDOSPORT.COM - Saat ini semua pihak pelaku sepak bola Indonesia tengah menanti kejelasan status kompetisi Liga 1 2020, termasuk PSIS Semarang.

Menurut manajemen Laskar Mahesa Jenar, ketidakjelasan kompetisi membuat mereka bingung menentukan sikap. Di lain sisi, mereka harus tetap berkewajiban memberi hak untuk pemain setiap bulannya.

“Kami tentu berharap yang terbaik soal kompetisi. Kasihan pemain dan pelaku sepak bola lainnya kalau seperti ini, serba bingung semuanya,” tutur General Manager PSIS Wahyoe ‘Liluk’ Winarto kepada awak media di Semarang, Senin (11/01/21).

Liluk juga berpesan kepada pemainnya yang saat ini tengah pulang kampung untuk tetap menjaga kondisi walaupun Liga 1 belum ada kejelasan.

“Untuk pemain saya harapkan tetap jaga kondisi. Dan saya sebetulnya percaya mereka akan tetap jaga kondisi karena pemain profesional. Ini juga untuk karir mereka ke depan,” kata Liluk.

Saat disinggung soal nasib kompetisi Liga 1, Liluk mengungkapkan bahwa sebetulnya manajemen PSIS berharap kompetisi tahun lalu diberhentikan dan diganti dengan musim kompetisi baru.

Mereka khawatir apabila kompetisi dilanjutkan akan muncul banyak permasalahan karena di tahun 2021 sudah tidak relevan untuk menggelar kompetisi dengan titel Liga 1 2020.

“Kalau menurut kami lebih baik Liga 1 2020 berhenti saja. PSSI dan PT. LIB selaku operator liga siapkan kompetisi untuk tahun ini. Itu akan lebih baik daripada harus melanjutkan kompetisi,” tandas Liluk.

Terakhir, Liluk juga meminta doa kepada publik pecinta PSIS supaya klub yang selama ini didukung bisa kuat menghadapi krisis seperti sekarang. Pasalnya ia tak memungkiri kondisi pandemi Covid-19 membuat lapisan klub terpuruk secara ekonomi.

“Minta doanya saja supaya semua elemen klub bisa bareng-bareng melewati masa krisis ini. Secara ekonomi klub sudah hancur lebur. Kemudian pemain juga pemasukannya berkurang drastis,” pungkas GM PSIS ini.

Sementara itu, PSSI dan PT. LIB yang dinantikan kabar baiknya pada hari yang sama tengah menggelar pertemuan. Menurut Komjen (Purn) Mochamad Iriawan, pihaknya terus mencoba mencari solusi terbaik untuk kompetisi Liga 1 mau pun Liga 2.

“Situasi saat ini memang serba sulit. Tapi pada prinsipnya PSSI dan PT LIB akan mencari solusi yang paling tepat dan komprehensif atas situasi yang terjadi. Kami menyadari bahwa bergulirnya kompetisi tidak hanya ditunggu oleh pemain, pelatih, atau klub, tapi juga seluruh masyarakat Indonesia. Terutama pencinta sepak bola Indonesia,” terang Mochamad Iriawan di laman resmi PT. LIB.