Liga Italia

Gara-gara Inter Milan, Juventus Dilanda Perpecahan Hebat Antar Petinggi

Minggu, 15 Mei 2022 01:16 WIB
Penulis: Izzuddin Faruqi Adi Pratama | Editor: Yosef Bayu Anangga
© REUTERS/Massimo P
Pavel Nedved dan tiga petinggi Juventus lainnya bertikai usai kekalahan dari Coppa Italia dan memperdebatkan apakah Max Allegri pantas bertahan atau tidak. Foto: REUTERS/Massimo Pinca Copyright: © REUTERS/Massimo P
Pavel Nedved dan tiga petinggi Juventus lainnya bertikai usai kekalahan dari Coppa Italia dan memperdebatkan apakah Max Allegri pantas bertahan atau tidak. Foto: REUTERS/Massimo Pinca

INDOSPORT.COM - Harus mengakhiri musim 2021/2022 tanpa trofi rupanya membuat Juventus dan para pengurusnya kebakakaran jenggot.

Usai kalah dari Inter Milan di final Coppa Italia tempo hari, kabarnya kini petinggi Nyonya Tua sedang terlibat persitegangan hebat.

Laporan dari La Gazzetta dello Sport Pavel Nedved, legenda sekaligus wakil presiden Juventus, memasuki ruang ganti timnya usai final di Olimpico Roma pada Kamis (12/05/22) lalu.

Tujuannya bukan untuk memberi semangat usai Juventus kena comeback 4-2 menyakitkan dari Inter Milan, namun Nedved justru marah-marah.

Pelatih Massimiliano Allegri yang terkena kartu merah serta sejumlah pemain senior jadi korban utama murka eks winger internasional Republik Ceko tersebut.

Kemarahan Nedved masih belum reda bahkan saat Juventus pulang ke Turin lebih awal dari waktu yang sebelumnya dijadwalkan.

Begitu tiba di markas, Pavel Nedved giliran mencak-mencak pada sesama petinggi klub seperti Andrea Agnelli (presiden), Maurizio Arrivabene (CEO), dan Federico Cherubini (direktur olahraga).

Ketiganya juga sama-sama melampiaskan amarah pada Nedved dan masih menurut La Gazzetta dello Sport, penyebba utama perdebatan mereka adalah posisi Allegri sebagai pelatih.

Pavel Nedved bahkan sejak 2019 bersama mantan direktur Fabio Paratici ingin agar Juventus dilatih oleh allenatroe lain selain Massimiliano Allegri yang mereka anggap sudah tidak lagi masuk jajaran manajer top Eropa.

Di sisi lain keluarga Agnelli selaku pemilik Juventus justru senang pada Allegri sehingga akhirnya perpecahan besar tidak bisa dihindari.