Liga Indonesia

Piala Dunia U-20 2023 Bisa Pulihkan Citra Sepak Bola Indonesia usai Tragedi Kanjuruhan

Sabtu, 25 Maret 2023 15:19 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Herry Ibrahim
© PSSI Pers
Pengamat sepak bola, Akmal Marhali (kiri) mengatakan momentum Piala Dunia U-20 2023 harus dimanfaatkan untuk menaikan citra sepak bola Indonesia di mata dunia. Copyright: © PSSI Pers
Pengamat sepak bola, Akmal Marhali (kiri) mengatakan momentum Piala Dunia U-20 2023 harus dimanfaatkan untuk menaikan citra sepak bola Indonesia di mata dunia.

INDOSPORT.COM - Pengamat sepa bola sekaligus Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali mengatakan momentum Piala Dunia U-20 2023 harus dimanfaatkan untuk menaikan citra sepak bola Indonesia di mata dunia, Sabtu (25/03/23).

Menurutnya, polemik penolakan Israel sebagai peserta Piala Dunia U-20 yang didasari masalah politik jangan dicampur adukan dengan olahraga dalam hal ini sepak bola.

Akmal menjelaskan, Indonesia punya sejarah buruk saat tragedi Kanjuruhan, Malang yang membuat citra sepak bola Indonesia tercoreng di mata dunia. 

Untuk itu, ia berharap Indonesia bisa jadi tuan rumah yang baik untuk memulihkan citra sepak bola Indonesia di mata dunia internasional.

"Piala Dunia ini salah satu momentum untuk menaikan citra suporter. Salah satu alasan utama Indonesia dipilih jadi tuan rumah karena tingginya magnet suporter sepak bola Indonesia," kata Akmal.

"Jadi kita harus sama-sama mendorong dan  mengampanyekan sepak bola sehat," tambahnya.

Akmal Marhali mengaku bingung mengapa penolakan tersebut justru mulai ramai di Piala Dunia U-20 ini, padahal menurut Akmal atlet-atlet Israel sebelumnya juga pernah tampil di berbagai kejuaraan di Indonesia. 

Bahkan, perwakilan Israel juga pernah hadir dalam agenda politik di Bali beberapa waktu lalu.

Ia meminta semua bisa membedakan dan memberikan batas yang tegas antara kepentingan politik dalam negeri maupun politik internasional dengan kepentingan olahraga, dalam hal ini sepak bola.

"Siapapun yang main di Piala Dunia U-20 maka harus diterima. Yuk kita sama-sama berpikir secara komperhensif. Jangan sampai diarahkan ke politik. Ini enggak adil kalau hanya sepak bola ditolak gara-gara Israel. Atlet-atlet mereka sudah beberapa kali ke Indonesia. Giliran sepak bola ramai," ujar Akmal.