INDOSPORT.COM - Skuat Arema FC menatap masa jeda kompetisi Liga 1 2023/2024 dengan lebih tenang, imbas 2 kali meraih kemenangan secara beruntun.
Bahkan, Arema FC berstatus tak terkalahkan dalam 3 laga secara berturut-turut. Kampanye itu dimulai saat Arema FC bermain imbang 2-2 Persija Jakarta (20/8/23).
Sebanyak 6 poin lantas mereka amankan. Yaitu saat mengalahkan Persikabo 1973 1-0 di Bali (28/8/23) dan 2-0 di markas Bhayangkara FC (1/9/23).
Uniknya, 2 kemenangan beruntun itu juga menghadirkan statistik positif di lini pertahanan. Untuk pertama kali secara beruntun, gawang Arema FC steril dari gol musim ini.
Tentu saja, catatan positif ini tak bisa lepas dari Julian Schwarzer Garcia. Kiper Arema FC kebangsaan Filipina ini berandil besar dibalik catatan clean sheet timnya.
Situasi inipun sesuai dengan harapan besar Julian sejak resmi berjersey Arema FC. Dia bertekad membawa Arema FC meraih kemenangan plus mencatat clean sheet.
"Saya ingin mencatatkan clean sheet untuk tim. Saya akan upayakan itu dalam setiap pertandingan," ujar Julian Schwarzer saat wawancara di Malang (2/8/23) lalu.
"Kami akan berupaya lakukan hal terbaik. Gawang clean sheet, striker mencetak gol dan tim meraih kemenangan," sambung eks Kiper Fulham FC U-23 tersebut.
Kini, hasil kerja kerasnya sepanjang latihan pun berbuah manis. Pelan tapi pasti, Arema FC mulai membuka peluang untuk keluar dari zona degradasi.
Anak asuh Fernando Valente kini mengumpulkan 9 poin. Arema FC berada di urutan 16 klasemen Liga 1, diatas Persikabo (9) dan Bhayangkara FC (5).
Andil Sang Ayah
Usut punya usut, performa gemilang Julian Schwarzer Garcia ternyata ada andil dari ayah tercinta. Ya, dia tak lain adalah Mark Schwarzer.
Sebagaimana diketahui, kiper legendaris Chelsea itu menyempatkan datang untuk menemui sang putra menjalani aktivitasnya di Arema FC.
Kehadiran Mark lantas membangkitkan semangat Julian ketika Arema FC meraih kemenangan pertama 1-0 atas Persikabo 1973 di Bali, Senin (28/8/23) lalu.
"Saya memang sengaja datang menemui Julian. Kami sudah cukup lama tidak bertemu," ucap Mark Schwarzer saat di Stadion Gajayana Malang, Selasa (22/8/23).
"Saya berencana menghabiskan waktu ke depan dan hadir di Bali untuk melihat pertandingan Julian di kompetisi," sambung figur kebangsaan Australia itu.
Sejatinya, perjalanan karir Julian sempat diharapkan mengikuti sang ayah. Schwarzer junior pun sudah menempa diri di Akademi Fulham hingga berlaga di Liga Inggris U-23.
Namun, jalan takdir berkata lain. Julian akhirnya memilih mengikuti sang ibu untuk memegang paspor Filipina, dan berkarir di sepak bola Asia Tenggara.
"Saya akan selalu mendukung apapun keputusannya. Musim lalu di Malaysia sekarang di Indonesia. Mungkin saya akan sering menemaninya," pungkas Schwarzer senior.