Liga Indonesia

Pemain Persetala Jadi Korban Pemukulan di Liga 3, Siap Layangkan Laporan ke PSSI

Minggu, 19 November 2023 19:50 WIB
Penulis: Martini | Editor:
© Official Persetala Tanah Laut
Klub Liga 3 Zona Kalimantan Selatan, Persetala Tanah Laut (merah) saat melawan Persehan Marabahan. (Foto: Official Persetala) Copyright: © Official Persetala Tanah Laut
Klub Liga 3 Zona Kalimantan Selatan, Persetala Tanah Laut (merah) saat melawan Persehan Marabahan. (Foto: Official Persetala)

INDOSPORT.COM - Pemain Persetala Tanah Laut, Frity Arman jadi korban kekerasan Liga 3 Zona Kalimantan Selatan, saat bertandang ke markas Persehan Marabahan, Minggu (19/11/23).

Pada pertandingan yang dihelat di Lapangan 5 Desember, Marabahan, Kabupaten Barito Kuala, laga baru berjalan sekitar 15 menit, namun tensi permainan sudah sangat tinggi.

Pemain Persehan Marabahan dengan nomor punggung 19, Fikram, diduga melakukan tekel dari belakang sehingga membuat penyerang Persetala Tanah Laut, Frity Arman terjatuh.

Berdasarkan kronologis yang diterima awak redaksi berita olahraga INDOSPORT, pemain Persehan menendang Frity Arman dengan bola, lalu kemudian menginjaknya.

Tak sampai di sana, saat Arman mencoba bangkit, Fikram yang sempat menendang bola, kemudian memukul leher Arman sehingga menyebabkan lebam kemerahan.

© Official Persetala Tanah Laut
Frity Arman, pemain klub Liga 3 Persetala Tanah Laut yang emndapat pemukulan dari pemain Persehan Marabahan (Foto: Official Persetala) Copyright: Official Persetala Tanah LautFrity Arman, pemain klub Liga 3 Persetala Tanah Laut yang mendapat pemukulan dari pemain Persehan Marabahan (Foto: Official Persetala)

Alih-alih memberikan kartu merah kepada pelaku, wasit justru mengeluarkan kartu kuning yang ditujukan pada Arman.

Kejadian ini sontak membuat Persetala layangkan protes keras, hingga memilih untuk tidak melanjutkan pertandingan alias walk out.

"Saya bawa bola, ditekel dari belakang. Pas jatuh, saya ditendang bola sama Fikram, terus diinjak. Pas saya bangun, dipukul lagi sama Fikram di leher," ungkap Frity Arman.

"Enggak dikartu merah si Fikram, malah saya yang dapat kartu kuning. Makanya Manajer bilang kita pulang saja (walk out), daripada disakiti," tutur Arman kepada INDOSPORT.

Manajer Persetala, Fauzan Arianto mengungkap kemungkinan pihaknya akan mengajukan laporan kepada Asprov PSSI Kalsel atas kejadian kekerasan ini.

Respon Persetala Tanah Laut

Manajer Persetala Tanah Laut, Fauzan Arianto mengaku kecewa dengan perlakuan tuan rumah Persehan Marabahan, dan wasit yang tidak jeli dalam melihat kronologi kejadian.

"Kami tentunya dari Persetala sangat kecewa dan menyayangkan kejadian sore tadi, saat pertandingan Liga 3 antara tuan rumah Persehan dan Persetala," ungkap Fauzan.

"Laga baru berjalan beberapa menit, pemain Persehan atas nama Fikram melakukan kekerasan dan penganiayaan terhadap pemain kami," tutur Fauzan kepada INDOSPORT.

"Pemain tersebut memukul di bagian kepala dan terlihat ada luka memar atau lebam, tapi wasit tidak memberikan kartu merah pada yang bersangkutan," imbuhnya.

"Seharusnya wasit dan asisten wasit bisa bijak dalam mengambil keputusan untuk memberi kartu merah kepada pemain yang melakukan kekerasan. Hal ini tidak bisa dibiarkan."

Persetala berharap pemain yang melakukan tindak kekerasan bisa mendapat sanksi dari PSSI, kemudian wasit yang terindikasi lalai dalam menjalankan tugasnya juga harus dibenahi.

"Kami berharap ada keputusan dan sanksi yang berat bagi pemain, yang bersangkutan tidak layak bertanding di Liga 3, seharusnya berikan contoh dan teladan yang baik bagi pemain lain."

"Kami akan melaporkan secara resmi kejadian ini, tentunya dengan bukti-bukti rekaman pertandingan yang kami miliki," ungkap Fauzan Arianto.

"Khususnya untuk wasit, kami berharap penyelenggara Liga 3 di Banua bisa lakukan evaluasi menyeluruh, jangan sampai kejadian serupa terulang kembali."

"Kami berharap Liga 3 ini bisa memunculkan talenta sepak bola baru di Banua, yang akan membawa nama baik Banua ke tingkatan liga yang lebih baik, bukan menghasilkan pemain dengan pola kekerasan," tukasnya.