x

Mana Lebih Menarik, Sepakbola Nasional atau Internasional?

Minggu, 29 Maret 2015 17:49 WIB
Penulis: Yohanes Ishak | Editor: Charles Emanuel Dominggus

Tinggal beberapa bulan lagi, kompetisi di Eropa akan segera berakhir. Sementara di Indonesia, kompetisi kasta tertinggi, Indonesia Super League (ISL) baru akan digelar pada 4 April mendatang. Pertanyaan besar pun muncul: apakah animo masyarakat Indonesia akan sebesar klub-klub elit Eropa?

Indonesia memiliki banyak kumpulan komunitas sepakbola yang merupakan pendukung dari  sejumlah klub kenamaan Eropa seperti FCBFI (FC Bayern Fan Indonesia)  yang mengaku sebagai fans Bayern Muenchen, IndoBarca (fans Barcelona), Milanisti Indonesia (fans AC Milan), dan masih banyak lagi.

Ketika dihubungi INDOSPORT beberapa di antara mereka mengaku tidak terlalu tertarik mengikuti perkembangan sepakbola nasional karena berbagai permasalahan yang tak kunjung selesai. Namun ada juga yang mengaku lebih menyukai sepakbola nasional meski menggabungkan diri dalam salah satu komunitas sepakbola mancanegara.

INDOSPORT coba menyajikan  rangkuman pendapat dari berbagai komunitas pendukung klub Eropa mengenai sepakbola di tanah air.


1. FC Bayern Fan Indonesia (FCBFI)

FC Bayern Fan Indonesia (FCBFI)

FC Bayern Fan Indonesia (FCBFI). Jelas berdasarkan nama yang dipilih publik tahu klub mana yang menjadi idola mereka.  Ya, klub raksasa asal Jerman, Bayern Muenchen.

Menurut ketua umum FCBFI, Kukuh Rahardi, mayoritas masyarakat di Indonesia tertarik dengan klub di Indonesia karena faktor domisili  atau daerah yang mereka tinggali.

"Saya rasa pasti kebanyakan orang yang menyukai klub di Indonesia karena faktor daerah. Seperti saya misalnya, saya sendiri suka dengan PSIS Semarang," ujarnya.

Dirinya menambahkan, bahwa ia memang menyukai sepakbola dan mengikuti perkembangannya. Namun, untuk perkembangan sepakbola nasional, Kukuh mengaku kurang mengikuti meski dirinya tahu permasalahan yang ada dalam tubuh sepakbola nasional.

"Perkembangan sepakbola di Indonesia saya tahu, tapi saya kurang terlalu mengikutinya. Karena jenuh masalah di Indonesia itu selalu sama," lanjutnya. 


2. Milanisti Indonesia

Hendra gugun, Presiden Milanisti Indonesia

Komunitas ini merupakan pendukung dari salah satu klub raksasa di Italia, yakni AC Milan.  Milanisti Indonesia juga memiliki pendapat terkait sepakbola dalam negeri. Menurut presiden Milanisti Indonesia, Hendra Gugun, dirinya mengaku 70% lebih mengikuti perkembangan AC Milan dan 30% sisanya untuk perkembangan sepakbola di negara lain, termasuk sepakbola nasional.

Senada dengan Ketua Umum FCBFI, Gugun pun mengaku dukungan masyarat Indoensia lebih pada faktor daerah.  Menurutnya mayoritas pendukung klub di Indonesia lebih berdasarkan faktor daerah atau tempat tinggal. Namun, ia mengaku bahwa dirinya lebih tertarik dengan timnas Indonesia  meski ada beberapa klub yang ia sukai walaupun ia sendiri tidak terlalu mendalami perkembangannya.

"Kalau nasional saya lebih tertarik dengan timnas saja, kalau klub banyak yang saya suka, seperti Persib, Persipura, Persija. Saya juga mengikuti perkembangannya, tetapi dapat dikatakan 70% saya lebih mengikuti AC Milan, 30% lagi untuk yang lain-lain termasuk di Indonesia." tandas Hendra Gugun.

"Pada dasarnya, perkembangan dan sisi permainan di luar lebih luas. Kalau di Indonesia, jadwal tandingnya selalu sulit untuk disaksikan, karena masih bertepatan dengan jam kerja. Untuk geografis di Indonesia, jika jam tandingnya saat siang atau sore hari, menurut saya itu terlalu memaksa," lanjutnya


3. IndoBarca

IndoBarca

IndoBarca merupakan kumpulan pendukung klub Barcelona di Indonesia. Salah satu anggota IndoBarca, Hafid Amurullah, tampaknya sedikit lebih bersikap netral meski dirinya tetap mengakui bahwa ia lebih menyukai perkembangan klub kesayangannya, Barcelona.

Kendati demikian, ia mengaku masih menjadi salah satu pendukung juara ISL 2014, Persib Bandung. Ia mengaku, suka mengikuti perkembangan Pesib dari media sosial Twitter dan teman-temannya yang berada di Bandung.

"Ya, sepakbola nasional memang saya ikuti. Biasanya saya sering mencari info Persib Bandung dari Twitter atau teman-teman yang tinggal di sana, tapi kalau lebih dominan tetap Barcelona ," tandasnya.


4. United Indonesia

United Indonesia (UI)

United Indonesia adalah pendukung klub Liga Primer Inggris, Manchester United. Salah satu anggota yang juga menangani Divisi Membership dan Social Media, yakni Robert Patrick, mengaku menyukai klub yang berjuluk The Red Devils tersebut sudah hampir 18 tahun atau tepatnya sejak tahun 1997 silam.

Dirinya mengaku lebih tertarik untuk mengikuti perkembangan sepakbola internasional. Ia mengaku hanya mengikuti sepakbola nasional hanya sebatas tahu dan sambil lalu saja.

"Kebetulan saya follow akun Twitter dari ISL itu sendiri, tetapi saya tidak mengikutinya secara luas. Karena maaf saja,  menurut saya liga kita masih berantakan, jadwal sering tidak menentu. Padahal di jaman industri modern seperti ini seharusnya sudah bisa berkembang, permasalahan selalu sama. Kalau bukan pemain yang berantem, wasit yang diserang, atau kisruh antarsuporter, itulah mengapa saya kurang suka," tuturnya.


5. Pena Real Madrid de Indonesia

Jakmania

Berbeda dengan jawaban-jawaban sebelumnya, jika kebanyakan komunitas lebih memilih sepakbola internasional, maka salah satu anggota dari fans Real Madrid yang tergabung dalam Pena Real Madrid de Indonesia, yakni Yoel Wijaya, mengaku lebih mengutamakan sepakbola nasional. Yoel yang juga anggota The Jakmania ini lebih tertarik mengetahui perkembangan klub Persija Jakarta, ketimbang Real Madrid.

"Persija atau Real Madrid? Persija nomor satu ! Menurut saya, kalau terlalu fanatik sama bola luar kurang berguna. Karena belum tentu bisa ke stadionnya langsung, kalau nasional 'kan setiap pertandingannya masih bisa dijangkau," jelasnya.

Ketika ditanya mengenai pernasalahan yang sering terjadi di sepakbola nasional,  ia mengaku tidak terlalu merisaukannya. Ia juga menjelaskan, dirinya tetap mendukung Persija meski klub berjuluk Macan Kemayoran tersebut mengalami berbagai masalah.

"Masalah sepakbola di Indonesia itu seharusnya sudah tidak asing lagi, percuma kita pusingin juga karena manajemen yang mengurus saja tidak terlalu memusingkan, untuk apa kita yang bermasalah? Buat saya, Persija itu segalanya meskipun ada masalah. Persija sampai mati!," tegasnya.

Manchester UnitedBarcelonaISLLaLiga SpanyolSerie A ItaliaBundesliga JermanPersija JakartaBayern MunchenAC MilanThe JakmaniaLiga Primer InggrisIndobarcaKomunitas SehatMilanisti IndonesiaFC Bayern Fan Indonesia (FCBFI)

Berita Terkini